Teraju.id, Kampoeng English Poernama– Setelah sukses menyelenggarakan simulasi TOEFL perdana pada 16 Juli lalu, Kampoeng English Poernama (KEP) kembali menyelenggarakan simulasi serupa pada Sabtu (17/9/2016) yang diikuti 65 peserta.
Antusiasme peserta kegiatan yang akan diagendakan sekali sebulan sangat besar, seluruh kuota pendaftar yang disediakan untuk tiga sesi penuh dalam satu jam setelah pembukaan pendaftaran online. “Seluruh kuota yang kami sediakan untuk 3 sesi simulasi habis setelah 1 jam launching pendaftaran. Hal serupa juga terjadi pada simulasi pertama kemarin. Ini mengindikasikan masyarakat sudah sadar akan kebutuhan berbahasa Inggris di era sekarang,” ujar Kepala Kampoeng English, Meiry Dintia.
Di tempat yang sama, Koordinator Research and Development Kampoeng English Poernama Christina Sallem yang turut memantau jalannya simulasi mengatakan, simulasi tes TOEFL ini merupakan ajang bagi peserta untuk mengenal 2 hal yakni mengenal tes TOEFL, jenis soal dan tingkat kesulitannya. Kemudian mengenal kemampuan diri sendiri yaitu sejauh mana bisa menguasai bahasa Inggris melalui tes TOEFL.
“Setelah peserta mengetahui skor TOEFL nya, follow up selanjutnya adalah peserta dapat meningkatkan skor TOEFL sesuai targetnya melalui kursus intensif persiapan tes TOEFL yaitu IPCIST Intensive Preparation Course of International Standard Test oleh Kampoeng English Poernama.
TOEFL adalah kepanjangan dari Test Of English as a Foreign Language (Test Bahasa Inggris sebagai bahasa asing), yang dibuat oleh ETS (Educational Testing Service), sebuah lembaga di Amerika Serikat. Tes TOEFL ini diperlukan untuk persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat dan Kanada yang kemudian juga bagi mahasiswa yang mendaftar ke universitas Eropa dan Australia. Tak jauh berbeda, Indonesia di era Masyarakat Ekonomi Asean saat ini, TOEFL memberi peluang lebih banyak dalam berbagai hal, mulai dari mencari pekerjaan, mengajukan beasiswa, hingga persyaratan untuk pendaftaran S1 kelas internasional.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya simulasi TOEFL ini, karena TOEFL dibutuhkan untuk mengajukan beasiswa. Jadi dapat gambaran bagaimana TOEFL test dan selanjutnya tinggal menunggu hasil skor saya,” pungkas Aufi, peserta mahasiswa yang baru pertama kali mengikuti simulasi TOEFL.