Teraju.Id, Pontianak – Sejumlah pegiat lembaga swadaya masyarakat sedang disibukkan dengan penyusunan rencana pengajuan kegiatan atas hibah bersaing bertajuk Kemitraan Sanitasi Masyarakat. Tak tanggung-tanggung, dana tersedia USD 3 juta bagi 11 provinsi di seluruh Indonesia.
11 provinsi dimaksud adalah Jabar, Jatim, NTB, NTT, Sulut, Sulbar, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Gorontalo dan Maluku. Ada 9 kabupaten di Kalbar yang menjadi wilayah kerja mulai dari Bengkayang, Landak, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Ketapang, Kayong Utara dan Kubu Raya.
Kemitraan Sanitasi Masyarakat adalah program dari Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) sebagai lembaga wali amanat yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan Program Compact Millennium Challenge Corporation selama lima tahun (2013 2018). Program ini merupakan pilar utama dari Kemitraan Komprehensif Amerika Serikat-Indonesia dan komitmen tunggal terbesar yang pernah diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat ke Indonesia.
Tujuan kemitraan adalah mengentaskan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Program ini diselenggarakan negara, bertumpu pada reformasi, dan berfokus pada memaksimalkan efektivitas hasil dan keberlangsungan jangka panjang.
Salah satu proyek yang dilaksanakan adalah Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mencegah Stanting alias anak gizi buruk dengan pertumbuhan yang pendek (PKGBM). Proyek ini bertujuan untuk mengurangi bayi berat lahir rendah, stanting (pendek) pada anak serta malnutrisi anak dan perempuan di lokasi proyek. Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penghematan biaya, peningkatan produktivitas, dan pertumbuhan pendapatan yang lebih baik.
Sub-kegiatan Kemitraan Pemerintah dan Swasta (Private Sector Response Sub-Activity, PSRA) dirancang untuk mendukung PKGBM dan tujuan Kegiatan Sisi Suplai dengan meningkatkan sumber daya sektor swasta dalam mengembangkan solusi berbasis pasar.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan praktik kebersihan, air bersih, dan sanitasi yang merupakan komponen penting dalam pencegahan stanting dan peningkatan gizi ibu dan anak. (Informasi lebih lanjut mengenai tujuan PKGBM dan ketiga kegiatannya, termasuk PSRA, dapat dilihat di http://mca-indonesia.go.id/en/compact-program/kesehatan/kegiatan-sisi-suplai). Di bawah PSRA, MCA-Indonesia mengumumkan Undangan Pengajuan Proposal (Call for Proposals, CfP) untuk turut serta dalam Proyek Kemitraan Sanitasi Masyarakat dengan tujuan mengurangi stanting pada anak di bawah umur 2 tahun dan meningkatkan asupan gizi untuk anak di bawah umur 5 tahun pada lokasi sasaran serta mengatasi masalah dan peluang dalam sanitasi, air bersih, dan higiene pada tingkat masyarakat. Menggiatkan investasi sektor swasta dan kemitraan pemerintah dan swasta untuk mendorong solusi perbaikan akses yang berkelanjutan dan dapat direplikasi, juga keterjangkauan dan/atau kesadaran akan sanitasi dan kebersihan.
Total hibah yang tersedia adalah USD 3 juta. Hibah ini mensyaratkan pembiayaan bersama. Pemohon hibah harus menyediakan dana yang rasionya 1:1 dengan jumlah hibah dari MCA-Indonesia yang diusulkan.
MCA-Indonesia telah melakukan undangan pengajuan proposal pertama pada Mei 2016. Kini undangan pengajuan proposal kedua kembali dibuka.
Pelamar yang tertarik dapat mengunduh dokumen lengkap CfP setelah melakukan proses registrasi pelamar di tautan berikut: http://mca-indonesia.go.id/compact-program/kesehatan/csp-grant/registration-csp-grant/
Pertanyaan tertulis dan klarifikasi mengenai CfP ini dapat dikirimkan ke: [email protected] pada 1-14 Oktober 2016. MCA-Indonesia akan memberikan balasan pada semua pertanyaan setiap minggunya di http://mca-indonesia.go.id/compact-program/kesehatan/csp-grant/question-and-answer/ sampai tanggal 19 Oktober 2016.
Tenggat Waktu Pengiriman Lamaran: 25 Oktober 2016 (16.00 WIB/GMT+7). (Nuris)