Kisah Pelajar Kalbar di Wisconsin, Penghasil Keju dan Susu Terbesar di AS

10 Min Read
Foto: Presentasi pada acara International Education Week

Hello everyone, I hope you are doing well. Nama saya Asa Singa Nobessito, dan teman-teman memanggil saya Asa. Asal saya dari SMA Negeri 1 Ngabang tepat nya di kabupaten Landak. Dan sekarang saya sedang menjalankan program pertukaran pelajar di Amerika Serikat bersama program Bina Antarbudaya.

Kali ini saya ingin berbagi sedikit cerita tentang pengalaman saya selama ini, dimana saya memulai kehidupan baru di negeri orang dan beradaptasi dengan suasana yang jauh berbeda dan baru dari sebelumnya.

Ini semua dimulai sembilan bulan yang lalu, dimana saya bersama siswa-siswi se-Kalimantan Barat mengikuti seleksi pertukaran pelajar dari Bina Antarbudaya. Saya memberanikan diri untuk mendaftar walupun saya tahu, waktu itu saya hanyalah siswa dari sekolah biasa di kabupaten yang jauh dari ibukota provinsi. Tetapi karena niat saya yang kuat dan dapat dukungan dari keluarga serta teman-teman, saya akhirnya bisa melewati semua seleksi di tingkat provinsi yang membawa saya menuju tingkat nasional. Oiya, waktu itu program dari Bina Antarbudaya ada dua, yaitu YES (Youth Exchange and Study) dan AFS, dan saya terpilih untuk mengikuti tahap lanjutan program YES di Jakarta yang mana program ini hanya tertuju ke satu negara, yaitu Amerika Serikat. Akhirnya saya pun dinyatakan lulus untuk program YES. Perasaan saya campur aduk dan semuanya seakan hanyalah mimpi. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih untuk keluarga, pihak sekolah dan tentunya Bina Antarbudaya Chapter Pontianak yang telah banyak membantu dan mendoakan saya.

Pertualangan pun dimulai, walaupun bagi saya sangat berat meninggalkan keluarga dan teman-teman saya, tapi saya yakin mereka sangat mempercayakan saya untuk semua ini. Dan kehidupan baru saya dimulai tepatnya di Wisconsin, Amerika Serikat yang dikenal sebagai “Dairy Land of United States”. Di sini saya tinggal bersama keluarga angkat saya (Host Family) dan saya dapat double placement dari Turki (Jadi adik angkat saya dari program yang sama). Well, untuk dua bulan pertama saya masih terus mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru, semuanya serba baru. Seiring waktu berjalan akhirnya saya bisa menjalani keseharian saya di sini dengan mudah dan jauh lebih baik dari bulan-bulan pertama. Inilah yang diyakini semua siswa pertukaran pelajar, yaitu fase-fase exchange year yang akan terus berubah. Satu lagi, tantangan seorang Exchange Student itu banyak sekali, yang paling popular itu Language, HomeSick, HomeFood, dll. Ehehe ini semua sudah pasti. Anyway …. Lets move …

Di Wisconsin, saya tinggal di sebuah kota kecil yang memiliki 560 populasi, yaitu Rosholt City. Yah, bisa dibayangkan bagaimana rasanya, tetapi suasana di sini yang saya sukai karena bisa melihat banyak sekali binatang yang berkeliaran di alam bebas seperti rusa, beruang, kelinci, burung Turkey, rakun, dll. Ini semua membuat saya merasa nyaman karena bisa berinteraksi dengan alam, udara yang segar, dan jauh dari keramaian kendaraan. Dan juga di mana-mana, di sini kita bisa menemukan peternakan.

Di Wisconsin, banyak sekali susu dan keju. Kenapa? Karena Wisconsin penghasil susu dan keju terbesar di Amerika Serikat. Jadi di sini saya membiasakan diri memakan banyak jenis makanan dari keju dan susu. Maka dari itu hampir penduduk di Wisconsin menyukai tinggal di tempat-tempat yang kecil (mereka menyebutnya County City) dan sebagian besar pekerjaan mereka adalah farmer. Dan masih banyak sekali lahan terbuka di sini. Dan juga terrain (dataran) di Wisconsin tergolong really flat, so you can’t see many mountains or hills. Tapi jangan cemas, yang gak suka makan keju, banyak sekali jenis makanan yang mudah ditemukan. Dari tempat saya ke kota besar, hanya membutuhkan 45 menit mengemudi, jadi penduduk di sini mudah sekali menjangkau semua kebutuhan yang mereka inginkan.

IMG_2057
Foto: Saat pertama kali menonton langsung NBA

Saya bersekolah di Rosholt High School. Saya bangga sekali bisa menjadi bagian dari angkatan senior tahun ini. Di Amerika Serikat, siswa bisa memilih mata pelajaran yang mereka minati dan di sini sistemnya siswa yang harus berpindah-pindah setiap kali pergantian mata pelajaran. Jadi masing-masin guru memiliki ruangan tersendiri untuk setiap subject/mata pelajaran. Di sekolah, saya juga bergabung di drama dan Choir Group. Saya juga banyak mengikuti tim olahraga, seperti Cross Country, Basketball, dan Track Field. Di sini setiap olahraga ditentukan oleh season, jadi kita tidak bisa bergabung ke semua sport team dalam satu waktu. Menurut saya selain pendidikan akademik, olahraga sangatlah penting dan banyak diminati bagi siswa-siswi di Amerika. Dan semuanya tertata secara baik dan benar. Selain itu siswa-siswi di sini juga dituntut untuk mencapai jangkauan credit untuk setiap subject yang mereka ambil. Jadi saya benar-benar melihat teman-teman saya di saat belajar mereka sungguh-sungguh melakukan tanggung jawab (homework everyday). Ini yang membuat saya merasakan atmosfer pendidikan dari tempat asal saya jauh berbeda dengan yang di sini. Fasilitas yang dimiliki pun cukup memadai dan menunjang semua siswa belajar dengan baik. Saya berharap saya bisa merasakan ini semua lagi setelah kembalinya saya nanti. Intinya keseharian saya lebih banyak di sekolah setiap harinya, dan balik dari sekolah pastinya sudah sangat larut malam. Ini semua yang membuat saya merasakan hari-hari saya cepat sekali berlalu. Dan teman-teman saya sangat terbuka dan selalu membantu saya untuk tiap hal yang tidak saya mengerti. Saya senang sekali mereka bisa menerima saya dan bangga akan saya karena saya seorang siswa pertukaran pelajar.

Dan pengalaman apalagi sih yang saya dapatkan? Contohnya, untuk pertama kali saya melihat American Football Game, NBA Game, Hockey Game, Skiing, melihat dan merasakan indahnya salju, pergi vacation bersama hostfam ke kota-kota di state lain, mencicipi makanan orang Amerika, menyaksikan suasana demokrasi (waktu itu pemilihan Trump sebagai presiden Amerika Serikat), suasana Halloween dan Natal di Amerika, menjadi relawan di kegiatan sosial, perform/show time everywhere, my first went to homecoming and PROM dan masih banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan tapi tidak bisa saya ungkapkan satu persatu.
Pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya mempresentasikan tentang budaya Indonesia dan tempat asal saya ke semua guru, teman-teman, dan community saya di sini. Mereka sangat senang dan banyak sekali pertanyaan dari mereka. Waktu itu saya berhasil mempresentasikan 86 hal menarik tentang Indonesia di bulan IEW (International Education Week) yang merupakan tanggung jawab semua siswa pertukaran pelajar selama di sini. Moment ini memberikan saya kesempatan untuk mengenalkan Indonesia lebih jauh kepada mereka dan membuka pikiran serta mata mereka tentang budaya baru. Karena saya tahu mereka tidak mengenal banyak keberagaman culture, apalagi mereka tinggal di rural city. So, that was my opportunity. I help them to see how beautiful our country, Indonesia and how rich we are with all nature that we have. And I was give them some souvenir from our country. I am so very happy, and they were open minded to me and showed their respect and interesting about my presentations.

Finally, menurut saya American People sangatlah terbuka, respectful dan senang menolong sesama. Dan mereka juga sangat peduli terhadap binatang, lingkungan dan peraturan yang ada. Saya harap kita bisa mencontoh sisi positif yang mereka miliki dan apa yang kita pikirkan negatif selama ini tentang mereka juga tidak semuanya benar.

Tidak terasa waktu saya di sini berlalu sangat cepat, akan sangat berat ketika nanti meninggalkan keluarga angkat saya dan juga berpisah bersama teman-teman. Saya hanya berharap di hari-hari yang tersisa ini dapat menggunakannya lebih baik dan bijaksana agar saya tidak menyesal di kemudian hari. Dan terus mencari pengalaman yang menjadi memori di masa depan. Dan saya sadar, waktunya saya kembali mengabdi untuk negeri saya tercinta dengan bekal yang saya dapatkan di sini dan berbagi pengalaman saya.

Jadi untuk semua pengalaman saya ini, saya belajar untuk bisa menjadi mandiri, rendah hati, bijaksana dan tetap bersyukur. Jauh merantau ke negeri orang tidaklah mudah jika kita tidak bisa mengontrol diri kita sendiri. Dan pertukaran pelajar ini membuat saya semakin yakin bahwa saya bisa mewujudkan cita cita saya ke depannya. Saya sangat senang mimpi saya sejak dulu tercapai. Melihat bagian lain dari dunia ini serasa indah.
Untuk adik adikku sekalian, selamat berjuang, tetap berjuang dan berdoa, terus berusaha membangun kesempatan untuk behasil! Ikuti test Binabud Chapter Pontianak. Hadir kesempatan setiap tahun. (Hatley, WI, 30 April 2017, Asa Nobessito)

 


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
Share This Article