teraju.id, Imam Bonjol— Pohon kurma yang habitatnya di Timur Tengah dapat tumbuh di Kota Pontianak. Pertumbuhannya bahkan sudah sebesar pohon kelapa sawit. Pohon kurma itu tumbuh di pinggir Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan Masjid Raudatul Jannah–Bansir. Ia hanya berjarak 300 meter dari Universitas Tanjungpura.
Pertumbuhan kurma ini normal dan subur, tidak kalah dengan pertumbuhannya di kebun-kebun kurma sekitar Mekah atau Madinah. Hanya saja pohon kurma yang tumbuh sepohon ini belum pernah mengeluarkan bunga apalagi buah. Hanya pelepah-pelepah daunnya saja yang menghijau-ranau.
Menurut literasi agronomis kurma, faktor suhu menjadi penentu tanaman dewasa untuk berbuah. Bahwa di Kota Khatulistiwa suhu pada umumnya 28-39°C sedangkan kebutuhan tumbuh kurma 41°C-44°C. Dan hal ini pula yang menyebabkan pohon kurma lain yang tumbuh di kawasan Jalan Suwignyo, pusat Kota Pontianak milik H Malik tak pernah kunjung berbunga. “Saya memelihara sebatang pohon kurma yang tumbuh setelah pulang haji tahun 2000. Namun hingga sekarang setelah tinggi sebesar pohon kelapa sawit belum pernah berbuah.”
Malik merawat pohon kurma miliknya dengan membuat benteng pada wilayah perakaran. Dia tambahkan pasir dan batu agar mirip dengan lokasi pohon induknya di tanah Arab. “Tapi sampai sekarang belum berbuah. Kalau berbuah tentu barakallah,” ungkapnya.
Padahal, kata Malik, jika saja kurma miliknya berbunga dan berbuah, maka “bisa jadi kaya mendadak”. Sebab bukan hanya buahnya yang diincar warga, namun juga magnet wisata lokal Kota Pontianak yang ratusan ribu penduduknya adalah muslim. “Dalam Islam, kurma adalah buah peribadatan. Ia disunnahkan sebagai bahan berbuka puasa,” timpal Malik.
Selain faktor suhu atau cuaca dan tanah, kurma secara agronomis juga sama dengan sawit yang pohonnya menyerbuk silang. Pada satu pohon ada bunga jantan dan bunga betina. Biasanya ada jenis kurma yang harus dibantu penyerbukan silangnya. Dan hal ini telah berhasil dilakukan di Thailand sehingga negeri tetangga yang maju bidang pertanianya itu cepat atau lambat dapat mengekspor kurma. Padahal secara agroklimat, Thailand lebih kurang Indonesia.
Selain kenyataan bahwa ada kurma yang tumbuh di Kota Pontianak, ada wilayah kering lain seperti NTT yang mengembangkan pertanian kurma di Indonesia. Hasilnya lumayan, walaupun tak sehebat kurma Saudi Arabia.
“Kalau kurma di tempat kita bisa berbuah, saya yakin, satu pohon bisa sama dengan 1 hektar penghasilan sawit jika dirupiahkan benefitnya,” timpal Malik.
Ayo ahli pertanian Kalbar. Ini peluang sekaligus tantangan…Bagaimana kurma dapat tumbuh hingga berbuah di Kota Khatulistiwa.