teraju. id, Pontianak – Pelibatan mahasiswa khususnya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dalam mengenal gerakan terorisme di Indonesia ibarat gayung bersambut. “Mereka mengatakan bahwa dalam kegiatan seperti ini sangat berkesan dan bermanfaat bagi mereka. Kata mereka, kapan lagi ada kegiatan ini, kami mau dilibatkan. Pikiran dan wawasan kami sangat terbuka menerima pencerahan seperti ini,” ungkap Koordinator Bidang Agama di FKPT Kalbar, Dr H Wajidi Sayadi, M. Ag seusai acara dialog bersama BNPT dan komponen mahasiswa di gedung rektorat Untan, Sabtu, 22/7/17 kemarin.
Acara dialog yang diikuti 150 peserta itu mendengarkan uraian yang disampaikan tim ahli BNPT Prof Dr Syahrin Harahap, Dr Syauqi dan mantan napi teroris yang berafiliasi dengan ISIS, Mochtar alias Umar.
Juga tampil koordinator mata kuliah umum Untan, Dr H Wasian Syaifudin. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan perspektif yang komprehensif tentang terorisme global yang bisa masuk Indonesia serta ke Kalbar.
Seusai kegiatan, LDK akan berkumpul kembali untuk menyusun program deradikalisasi atau anti terorisme. Salah satu program jangka pendek adalah mengundang narasumber dari FKPT untuk kegiatan seminar nasional FSLDK yang berpusat di Universitas Tanjungpura.
LDK akan Bentuk Program Antiterorisme
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.