teraju.id, Kapuas Hulu – Keunikan yang menggelikan, namun tak bisa juga disalahkan, ditemukan pengelola Program Bismillah We Can (BWC), Yenni Qatrunnada Salsabila di lokasi pengajaran. Misalnya, Ucil ketika ditanya, kenapa kamu mau belajar Bahasa Inggris? Jawabnya, “Kalau Rossi sang pebalap motor jatuh lagi saya bisa menolong. Kan harus pintar Bahasa Inggris,” ujarnya dengan polos.
Peserta BWC lainnya, Upi menjawab, “Saya mau keluar negeri sehingga harus bisa berbahasa internasional.”
Sementara Elmo ditanya pertanyaan serupa mengatakan bahwa dia “mau ngaji”. Kata Yenni, di BWC banyak juga kejadian lucu lainnya sehingga menghibur. Namun pada sisi lainnya sangat memotivasi dalam rangka belajar keras.
“Ada satu siswa namanya Suci kelas 7 SMP. Hari pertama dia hanya duduk dari kejauhan melihat kegiatan kami menghafal selesai. Eh sore itu dia menghampiri saya dan minta private buat menghafal. Walapun singkat, dalam empat hari sudah hapal QS An Naba sebagai surah pertama di juz 30.”
Mengutip pengakuan Suci, semenjak menghafal Alquran, teman di waktu senggangnnya adalah Alquran.
Ada juga siswa BWC bernama Istiana yang duduk di kelas 3 SD. Istiana menjadi penyemangat teman-temannya setiap hari. Ia dan 5 kawan lainnya harus menyeberangi danau untuk belajar Alquran dan Bahasa Inggris yang dipusatkan di kediaman orang tua Yenni. Padahal pelajaran dimulai jam 15.30, tapi mereka sudah tiba di rumah pukul 14.30. Betapa kagum dengan semangat juang mereka.
Hal lainnya dijalani 5 pelajar SMP yang rela menyeberang danau di tengah malam, menggunakan sampan, tanpa mesin, diiringi gerimis. Demikian untuk datang ke lokasi pembelajaran BWC. (Nuris)