Oleh: Saripaini
Dalam hidup kita pasti akan bertemu dengan perbedaan, tak ada yang sama persis antara satu dengan yang lain. Ada beragam bahasa, warna kulit, agama, suku, budaya, dan masih banyak perbedaan. Perbedaan adalah anugrah Tuhan. Seperti pelangi atau seperti bintang dan gulita. “Apakah perbedaan pendapat juga anugrah?”
Selama ini aku telah mengenal istilah perbedaan pendapat yang dapat menyeret ke dalam sebuah perdebatan. Ya, perdebatan yang identik dengan keterampilan lisan, kepandaian mengolah kata dan cara berpikir otak untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan bukan untuk adu kepintaran atau adu kebijaksanaan. Itulah model perdebatan yang aku pelajari dari angkatan 10 paskibra SMANSAKA.
Banyak kepala banyak pendapat, semuanya mempunyai hak yang sama untuk berargumentasi menyampaikan ide. Di sana mereka tak mengenal istilah siapa yang berpengaruh tapi siapa yang dapat mempengaruhi dengan argumentasi yang logis dan dapat diterima.
Kuakui mereka semua keras kepala, pandai berkata dan komunikatif, seperti tak ada yang ingin mengalah apa lagi kalah, mengakibatkan suasana ruang rapat selalu terasa panas. Entah bagaimana caranya diskusi itu bisa menghasilkan solusi sesuai tujuan, sulit untuk dijelaskan yang jelas diskusi itu selalu berakhir dengan solusi terbaik dan damai. Karena mereka punya etika. Punya tujuan dan kepentingan yang sama yakni untuk kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan paskibra SMANSAKA serta junior yang dibimbing. Hehe… sudah seperti pemerintah yang memikirkan negara.
Saling menghargai pendapat masih dijunjung tinggi. Tidak menjatuhkan pendapat kawan tapi memperkuat pendapat yang “Panas boleh, tapi hanya di dalam kelas atau forum jika di luar harus dilupakan seperti tak terjadi apa-apa.” Itulah komitment yang mereka pegang. Bagi mereka, bukan keputusan penting jika sebelumnya tidak diperdebatkan. Tapi yang terpenting adalah pendapat mana pun yang dipakai dan telah disepakati akan direalisasikan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama dan tak menyalahkan siapa pun ketika itu salah.
Punggur Kecil, 9 Februari 2018