Oleh: Novie Anggraeni
Rabu, 31 Januari 2018. Malam ini, masyarakat di Gang Parit Brahima, Wajok Hulu tengah antusias menunggu Gerhana Bulan Total yang dikabarkan akan berlangsung pada pukul 20:29 wib.
Beberapa masyarakat sekitar rumah saya sudah menanti di depan teras rumahnya masing-masing. Adapula yang berasumsi kalau gerhana bulan telah mulai terjadi karena bulan yang sudah tampak memerah. Meskipun, awan hitam tampak menyelimuti bulan ini.
Memang, kejadian alam seperti ini telah banyak yang menanti. Adapun, saya membaca di laman sebuah berita, bahwa gerhana bulan malam ini adalah peristiwa istimewa. Gerhana Bulan Total malam ini disebut Super Blue Blood Moon. Karena terjadi perpaduan antara bulan purnama dan gerhana bulan membuat bulan tampak lebih besar.
Maka, jadilah Gerhana Bulan Total kali ini adalah peristiwa yang istimewa. Gerhana Bulan juga disebut sebagai Blood Moon. Karena, saat gerhana terjadi, bulan akan tampak merah darah.
“Tah..tah..tah.. Warne bulannye dah merah macam darah dah tuaa,” ucap Bapak yang sedang mengamati bulan dari halaman rumah.
Yah, meskipun tidak terlalu nampak karena tertutup awan hitam. Namun, saya memang bisa melihat bulan itu nampak merah.
Selain itu, bibi saya juga mengatakan bahwa malam ini Masjid Raya Mujahidin pasti ramai dipenuhi jamaah yang akan melaksanakan salat Gerhana Bulan (Khusuf).
Saya juga mendapat share dari teman-teman di grup bahwa dari Kementrian Agama RI menghimbau masyarakat muslim se-Indonesia untuk melakukan salat Khusuf. Ya, selain menikmati peristiwa alam, adakalanya kita juga mengingat kuasa Allah dengan melaksanakan salat Khusuf, berdzikir dan masih banyak lagi.
Sesama muslim, baik pula untuk mengingatkan sesama dalam hal kebaikan. Serta, saling menasihati untuk tidak melakukan keburukan. Semoga, peristiwa alam, Gerhana Bulan ini akan menghantarkan kita untuk senantiasa mengingat kuasa Sang Maha Berkuasa.
Amin Ya Rabbal Alamin.