Oleh : Khatijah
Bangga, bahagia, luar biasa. Hari Jumat yang penuh berkah ini kami kedatangan mahasiswa Humburg University. Amelia Riska Arnold (21 tahun), Luna Tahiya Pujianto (19 tahun) mereka dari Jurusan Bahasa dan Budaya Asia Tenggara. Bersama mereka juga ada Filip Suyana. Mereka sangat menguasai bahasa Indonesia sehingga tidak ada hambatan dalam pembincangan pada pagi ini.
Kami mendengar pandangan mereka yang baru pertama kali datang ke Kota Khatulistiwa. “Ternyata Kalimantan Barat sangat berbeda dari informasi yang didapatkan, di sini juga ada mall besar, banyak mobil, motor, dan jauh sekali dari kata keterbelakangan,” ujar Amelia Arnold.
Rupanya dia mendengar informasi awal bahwa Kalbar masih tertinggal. Mungkin ada informasi yang dia terima bahwa masyarakat Kalbar masih terbelakang.
Amelia dan Luna datang ke Kalbar untuk belajar tentang budaya. Hal yang membuat saya bangga menjadi orang Indonesia sekali lagi tidak lepas dari kebudayaan, karena sangat jelas sekali mereka tertarik akan budaya-budaya yang ada di Kalbar.
Suherman dan Siti Muslikah anggota Club Menulis menceritakan pengalaman mereka mencari narasumber di pedalaman Kalimantan. Mereka mengungkapkan bahwa masyarakat selalu terbuka dan baik pada tamu yang datang.
Bertemu dengan orang-orang hebat seperti Amelia dan Luna, menjadi sebuah kebanggaan bagi kami. Tidak ada kalimat sia-sia dalam menulis tentang kebudayaan dan lokal.
Setelah berbagi pengalaman dan motivasi, seperti biasanya Club Menulis memberikan kenangan berupa buku-buku yang terbit dari Stain Press dan IAIN Press, yang diberikan oleh pembimbing Club Menulis yaitu Pak Yusriadi dan ketua Club Menulis Kak Farninda Aditya kepada mereka. Tidak lupa mereka pun membuat testimoni yang akan kami pajang di dinding ruangan Club Menulis, dan photo bersama. Pontianak 18 Agustus 2018. (Penulis anggota Club Menulis IAIN)