Bermula dari kumpul kumpul menyatukan ide, pendapat dan aktivitas, kami dalam komunitas yang berbeda di bidang komunikasi media, budaya dan bahasa, serta teknologi informasi akhirnya menyatukan dialektika. Lahirlah adagium baru versi Poernama Valley: kata satukan kita. Tagline ini menjadi visi media online teraju.id yang lahir 16/8/16, genap setahun yang lalu.
Dari tempat yang sederhana dan dalam upacara peluncuran yang sederhana pula, teraju.id mengangkasa. Melansir berita melalui liputan liputan yang jujur, jernih, dan jenaka pun bisa, dengan balancing report sekaligus mengedepankan etika jurnalistik. Dalam setahun ini beberapa “milestone” dilalui dimana sebelumnya “diluar ekspektasi”.
Pertama, beberapa minggu setelah peluncurannya, media online teraju.id menjadi rujukan utama pembaca netizen yang ingin tahu kasus penembakan di Beting, Pontianak Timur. Jumlah pengunjung yang menembus angka 20 ribu adalah capaian yang tak disangka sangka. Begitupula dengan liputan Pemkot Pontianak dimana berita “Sutarmidji Lebih Parah Daripada Ahok” juga viral puncak.
“Milestone” tak terkira bagi awak media teraju.id adalah mengawal konflik agar “on the track”. Yakni konflik menjadi wahana kompetisi yang kompetitif bukan anarkistik.
Di dalam kasus “hate speech” teraju. id menjadi referensi yang mengajukan azas nalar dan rasional. Selain berita juga hadir artikel bernas nan akademis yang mencerahkan. Konflik yang berbahaya bagi harmonisasi hidup plural di Kalbar berhasil dirawat dan dipelihara. Huru hara tak liar membara. Saat itu bulan puasa yang sudah di depan mata pun disambut dengan sukacita, bukannya dukacita. Media online teraju.id ikut berperan menjaga harmonisasi hidup majemuk di persada bumi KhaTULIStiwa.
Tidak hanya di jagad sosial, politik dan budaya, resolusi konflik yang dimainkan media online teraju.id juga masuk ke kampus. Turut memediasi aspirasi mahasiswa dengan fakultas, universitas hingga alumni. Kisruh kisah di Fakultas Teknik Untan menjadi contoh bagaimana media online teraju.id ikut mempersembahkan manfaat liputannya yang integratif, interaktif dan konfrehensif.
Ucapan terimakasih datang dari berbagai lini. Hal ini tentu kami apresiasi dengan tidak jumawa dan berbangga diri. Sebab kerja belum selesai. Baru dalam taraf rintisan. Dengan kata lain kami sedang belajar sekaligus bertumbuh sekalian berimprovisasi. Sebab produk jurnalistik yang baik tentu harus berada dalam manajemen redaksi yang baik pula.
Kami mohon doa restu pembaca dimanapun berada, agar di tahun kedua ini manajemen kami bisa lebih baik, produktivitas dan kualitas berita bisa lebih meningkat sehingga teraju terus tebar manfaat.
Dari rubrik terajukrencana ini kami haturkan selamat ulang tahun yang pertama. Semoga ke depan lebih berdayaguna dan melanglangbuana. *