Oleh: Mita Hairani
Mungkin ada yang baru pertama kali mendengar kata Temajuk. Ya, Temajuk memang baru beberapa tahun belakangan ini dieksplore karena keindahan alamnya. Karena potensinya sebagai salah satu tempat wisata yang terindah di Kalbar, maka tak heran beberapa tahun ke depan Temajuk akan matang menjadi destinasi wisata internasional.
Temajuk merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Desa ini terdiri dari 3 dusun yakni Dusun Camar Bulan, Maludin, dan Sempadan. Masing masing dusun memiliki keunikan tersendiri dalam hal tempat wisatanya. Seperi di Camar Bulan kita dapat menjumpai resort Camar Bulan dimana rumah terbalik menjadi primadonanya. Di Dusun Maludin kita dapat menemukan wisata pantai Maludin dimana wisata pantai Maludin yang meliputi pantai Batu Nenek, pantai Maludin, Temajuk island, dan Tanjung Datok menjadi primadonanya. Dan di Sempadan kita dapat menemui perbatasan Malasyia yang dijaga oleh tentara-tentara kece.
Saat ini, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta sedang gencar-gencarnya membangun dan mempromosikan kekayaan alam di Temajuk. Pemerintah mulai membangun jalan untuk mempermudah akses ke wilayah ini. Di Desa Temajuk sendiri pemerintah membangun fasilitas fasilitas seperti perpustakaan, poskesdes, gedung pertemuan, dll untuk kepentingan masyarakatnya.
Pihak swasta dari luar pun tak menyia-nyiakan potensi wisata Temajuk. Ada yg membangun rumah terbalik dan segala keunikannya, ada pula yang membuka vila atau penginapan unik di tepi pantai. Masyarakat setempat juga ikut membangun penginapan di tepi pantai dan membuka warung.
Layaknya Bali dan beberapa destinasi wisata lain, menurutku Temajuk memang layak disebut sebagai surga, surga di ekor Borneo karena letaknya di ujung Pulau Borneo dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni di Malasyia.
Di Temajuk, kita tidak hanya dapat menikmati wisata pantainya, namun juga kearifan lokal masyarakatnya. Selain vila dan pernak perniknya, banyak sekali yang unik di Temajuk. Masyarakatnya ramah sekali, dan kita dapat menyaksikan pertukaran ringgit rupiah. Hampir semua warung di kawasan Temajuk memiliki uang ringgit karena masyarakat sempadan atau perbatasan Malasyia cukup sering bertransaksi dengan masyarakat perbatasan dalam hal ini Temajuk. Warung warung pun menerima pembayaran dengan dua mata uang tersebut. Jadi ringgit bukan lagi menjadi mata uang yang asing di mata masyarakat.
Jika ingin membeli oleh-oleh, jangan khawatir. Pasar menyediakan banyak oleh-oleh. Tapi jika ingin oleh-oleh yang unik dapat menemuinya di warung yang terletak di depan rumah terbalik tepatnya resort Camar Bulan di Dusun Camar Bulan, dari mulai gantungan kunci, hingga hiasan lampu mewah dari cangkang kerang. Hiasan-hiasan unik dari cangkang kerang juga dapat kita temui di Dusun Maludin. Tepatnya di depan objek wisata pantai Maludin di depan tugu perahu. Nah di tempat wisata inilah dapat melihat objek wisata apa saja yang bisa dikunjungi di Temajuk.
Namun di balik itu, saya tetap berharap Temajuk tetap menjadi daerah yang terjaga dari jarahan pihak luar yang tak bertanggung jawab. Yang hanya memanfaatkan kekayaan alamnya untuk kepentingan diri sendiri. Temajuk adalah Indonesia. Jika dengan banyaknya promosi kekayaan alam temajuk lenyap dimakan mereka yang tamak, maka apalagi yang bisa kita harapkan dari negara kita tercinta ini. (*)