teraju.id, Jangkang – Anggota Komisi IX DPR RI, dr. Karolin Margret Natasa menegaskan bahwa korban yang meninggal akibat gigitan anjing rabies terus bertambah. Pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah berupaya untuk menanggulangi keadaan tersebut.
“Saya meminta, sekali lagi saya memohon kepada kita semua yang hadir di sini untuk benar-benar sadar dan mengerti akan dampak yang disebabkan oleh penyakit rabies ini. Kita tidak ingin kehilangan anggota keluarga kita apalagi anak-anak kita akibat terkena gigitan anjing yang terkena virus rabies tersebut. Apa kita lebih menyayangi anjing yang kita pelihara atau anak-anak kita? Sudahlah, anjing-anjing yang tidak ada pemiliknya itu yang berkeliaran di luar, tembak saja, bunuh, sedangkan anjing-anjing yang kita pelihara sebaiknya segera divaksin dan apabila kita melihat ciri-ciri yang aneh terjadi pada anjing peliharaan kita segera bunuh, kepalanya dipotong dan kirim ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk diteliti lebih lanjut di Banjar Baru Kalimantan Selatan sedangkan bagian lain dikubur, jangan dimakan,” ujar Dokter lulusan UniKA Atma Jaya Jakarta ini sembari menghapus air matanya.
Hal ini disampaikan Karolin saat melayat korban meninggal akibat gigitan anjing rabies di Desa Balai Sebut Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau (26/08). Dengan didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau, Ny. Arita Apolina Hadi, S.Pd, M.Si beserta Ibu-Ibu PKK Kabupaten Sanggau. Karolin yang saat itu berkunjung ke Kecamatan Jangkang dalam rangka Sosialisasi dan Peninjauan Kampung KB Program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat datang melayat korban meninggal yang masih berusia 8 tahun tersebut.
Larut dalam duka keluarga, Karolin meneteskan air mata saat melihat keadaan korban yang meninggal dunia. Di hadapan kedua orang tua korban dan masyarakat yang datang melayat, Karolin mengingatkan agar jangan menganggap enteng permasalahan rabies yang sedang dihadapi saat ini.
Menurut Dokter yang pernah bertugas di Kecamatan Menjalin ini, korban yang terkena gigitan anjing di Provinsi Kalimantan Barat berjumlah sekitar 2.000 orang, sedangkan korban yang telah meninggal dunia akibat rabies sampai saat ini berjumlah 25 orang. Pemerintah telah menyiapkan 18.000 vaksin anjing tetapi masyarakat dinilai belum sepenuhnya menyadari pentingnya memberikan vaksin kepada anjing yang dipelihara.
“Jumlah korban gigitan anjing menurut data saat ini berkisar 2.000 orang, sedangkan yang sudah meninggal sudah 25 orang. Kemarin saya baru mengunjungi Kecamatan Mukok. Di sana ada 2 orang yang telah meninggal. Hari ini terjadi di sini. Apa kita masih anggap remeh kejadian ini? Pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menyiapkan vaksin anjing jumlahnya 18.000 dan sekarang ada di provinsi tetapi belum ada yang datang melapor dan minta anjingnya di vaksin. Kalau sudah terjadi seperti ini baru ribut minta divaksin sedangkan vaksin bagi manusia itu terbatas, harganya mahal dan harus diimpor. Jadi jangan anggap enteng hal ini,” tegas putri sulung Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis, MH. (Martin*)