teraju.id, Chapter Pontianak – Memasuki hari ke-2 pelaksanaan seleksi bersama UTBK SBMPTN yang dilaksanakan sejak 6 Juli ini menuai perdebatan di kalangan peserta ujian, tidak terkecuali para peserta ujian di Pontianak. Pelaksanaan UTBK sendiri dilaksanakan di Universitas Tanjungpura.
Salah satu topik hangat yang dibincangkan yaitu adanya soal materi bahasa Panda. Para peserta mengaku sangat kebingungan dan tidak mengerti tentang subtest berbahasa Panda tersebut. Terlebih sebelumnya tidak ada informasi mengenai adanya soal bahasa Panda ini.
Seperti yang kita ketahui, jenis soal yang diujikan pada seleksi UTBK SBMPTN 2020 hanya menguji Tes Potensial Skolastik (TPS) lantaran Tes Potensial Akademik (TPA) dihapuskan dikarenakan Pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir. Tes ini juga dilakukan guna mengukur kemampuan kognitif para peserta ujian. Baru memasuki hari ke-2 pelaksanaan seleksi bersama UTBK yang dilaksanakan sejak tanggal 6 Juli ini telah banyak menuai perdebatan dikalangan peserta ujian, tidak terkecuali para peserta ujian di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Salah satu peserta UTBK SBMPTN, Hafidz (17) mengungkap bahwa dirinya baru mengetahui materi tersebut lantaran pada saat sesi Try Out UTBK SBMPTN yang diikutinya tidak ada satupun soal yang membahas materi Bahasa Panda. “Aku pernah mengikuti beberapa Try Out UTBK, namun tidak ada satupun soal yang membahas materi tentang Bahasa Panda ini, dan aku baru mengetahui materi tersebut dari para peserta yang telah mengikuti ujian tanggal 5 Juli kemarin,” ujar Hafidz.
Hafidz juga mengaku sudah belajar keras pada materi bahasa Panda tersebut, namun terpaksa menelan kekecewaan dikarenakan soal Bahasa Panda hanya keluar satu soal saja pada seleksi UTBK SBMPTN. “Aku sempat belajar Bahasa Panda selama berjam-jam, aku pikir akan banyak soal bahasa Panda yang keluar karena itu jadi trending topic di-Twitter, terus di-Instagram juga banyak banget bahas bahasa Panda. Aku kira Bahasa Panda keluarnya banyak, ternyata cuman 1 soal. Menurut aku itu sangat mengecewakan,” lanjutnya saat wawancara dengan teraju.id (07/07/2020).
Lain halnya dengan Firmansyah (18), salah satu peserta UTBK yang berasal dari Sambas. Bukannya soal bahasa Panda, Firmansyah justru mendapat soal bahasa Singa. “Soal yang berbahasa Panda itu benar-benar keluar, tetapi saya dapatnya yang berbahasa Singa. Sama seperti bahasa Panda, hanya saja penulisan keterangan di soalnya yang berbeda,” ujar Firmansyah.
Seleksi UTBK SBMPTN Tahun 2020 hanya menguji Tes Potensi Skolastik (TPS) lantaran Tes Potensial Akademik (TPA) dihapuskan sejak Pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir. Sesi tes ini dilakukan guna mengukur kemampuan kognitif para peserta ujian. Bahasa Panda ataupun bahasa Singa sengaja dihadirkan dalam materi Tes Potensial Skolastik (TPS) dengan harapan peserta dapat lebih cermat dalam berfikir dan bernalar, serta kemampuan memahami bacaan dan tulisan. (Ndr)