Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan investor Republik Korea Selatan (Korsel) percaya untuk berinvestasi dan berekspansi di Indonesia. Hal itu ditandai dari komitmen investasi senilai US$18 miliar.
“Kepercayaan itu makin meningkat seiring dimulainya sebuah fase pembangunan di bidang infrastruktur, mulai dari pembangkit listrik 35 ribu megawatt, 163 pelabuhan baru, jalan tol, dan sistem irigasi untuk 1 juta hektare sawah baru,” kata dia lewat keterangan resminya, Senin, 16 Mei 2016.
Korsel dan Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), enam perusahaan asal Republik Korea Selatan dan Indonesia senilai US$18 miliar. Menurutnya, komitmen investasi US$18 miliar mencakup sektor kelistrikan, energi terbarukan, industri pakan ternak, film, sepatu, dan farmasi.
“Pengusaha Korea melihat stabilitas politik dan ekonomi kita semakin baik. Kondisi ini menghadirkan optimisme untuk berbisnis di Indonesia,” tuturnya.
Perusahaan Republik Korea Selatan yang telah berkomitmen untuk berinvestasi dan berekspansi terdiri dari, Korea Gas Corporation (KOGAS), yang akan membangun infrastruktur gas senilai US$10 miliar, Lotte Chemical – anak perusahaan Lotte Group, yang akan mengembangkan industri petrokimia berbasis olefin US$4 miliar,
Perusahaan hiburan Korea, CJ Group, akan mengembangkan bisnis industri pakan ternak dan perfilman senilai US$2,1 miliar, dan Daewoong Pharmaceutical di sektor industri bahan baku biofarmasi senilai US$100 juta.
Selanjutnya, Parkland komitmen investasi untuk industri sepatu senilai US$83,5 juta, Posco industri baja tahap II untuk peningkatan produksi hingga 10 juta ton.
Selain itu, investasi juga akan ditanam di KOGAS dan PDPDE Sumatera Selatan (pembangunan jalur gas dari Tanjung Api-Api ke Pulau Bangka senilai US$600 juta), KORBI dan PT Coffindo (pengembangan pembangkit listrik tenaga surya sebesar US$100 juta).
Komipo, Posco Engineering dan PT Sulindo Putra Timur (Proyek hydro power di Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi US$230 juta) dan Komipo, Samtan, PT Indika Multi Energi Internasional dan Marubeni (perluasan ketiga pembangkit listrik di Cirebon dengan nilai investasi US$1,27 miliar).
(VIVA.co.id)