teraju.id. Pontianak – Tiga putra terbaik Kalbar yang baru-baru ini terpilih dan ditetapkan sebagai pejabat negara akan melakukan selamatan bersama bertempat di Hotel Mahkota, pada 29/4/17. Ketiganya masing-masing Dr (HC) Oesman Sapta (Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI), Dr Fanshurullah Asa (Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas) dan Viryan Azis, SE, MM komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat.
Oesman Sapta adalah figur gaek di pentas politik tanah air. Ia yang baru saja terpilih sebagai senator nomor satu karena dipercaya memimpin Dewan Perwakilan Daerah RI lahir di Sukadana. Daerah yang pernah berdiri kerajaan Tanjungpura tersebut di era kemerdekaan RI relatif terbelakang, namun Oesman Sapta Odang yang akrab disapa OSO tampil bersama para tokoh Kalbar berjuang agar Kayong Utara menjadi kabupaten tersendiri. Hal itu berhasil dengan baik. Kini Kabupaten Kayong Utara beribukotakan Sukadana tampil sejajar dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Kalbar. Rumah OSO bahkan menjadi rumah kediaman Bupati Hildy Hamid yang memimpin KKU sejak periode pertama hingga kedua (hingga 2018).
Pemilik Hotel Mahkota ini sangat mencintai Kalbar sehingga tak lupa membuat acara selamatan. Tujuannya tiada lain, agar tokoh masyarakat Kalbar bisa berkumpul seraya memaknai munculnya dua nama lain di pentas nasional, di mana tokoh tersebut menjadi Ketua BPH Migas dan komisioner KPU Pusat. Mereka adalah Fanshurullah Asa yang populer disapa Ifan dan Viryan.
“Ya, begitulah adanya,” kata Viryan ketika ditanyakan apakah benar akan ada acara selamatan bersama di Mahkota pada tanggal 29 April 2017 sebagai menandai pengangkatan mereka selaku pejabat negara.
Viryan tak asing lagi dalam kancah pesta demokrasi di Kota Pontianak dan Kalimantan Barat. Dia menjadi komisioner KPU Kota dan berhasil memimpin perhelatan pilwakot secara langsung dengan sukses. Ia sempat menjadi ketua KPU untuk kemudian menaiki anak tangga sebagai komisioner Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan dalam seleksi komisioner KPU Pusat, masa bhakti 2017-2022, Viryan pun lolos. Ia dilantik di hadapan Presiden RI, Joko Widodo.
Nama berikutnya tidak asing lagi bagi aktivis Kalbar era 1990-an, Ifan. Ia sempat menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Teknik dan memimpin HMI Cabang Pontianak. Kecerdasan dan kekuatan kepemimpinannya tidak diragukan. Bahkan Ifan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional dalam Pergantian Antar Waktu dengan H Ishak Saleh. Ifan juga terpilih sebagai peserta terbaik pendidikan kepemimpinan dengan penghargaan disematkan Gubernur Lemhanas Prof Dr Muladi, SH.
Sebagai penerima medali seroja, Ifan dipercaya Hatta Rajasa mengembangkan DPP PAN. Namun selaku ilmuan dan praktisi energi Ifan mencurahkan perhatiannya di BPH Migas. Di periode kedua ini ia kembali lolos fit and proper test di DPR RI bahkan dipilih sebagai Ketua BPH Migas secara aklamasi. BPH Migas bertugas mengatur industri tambang dan gas. Tambang dan gas ini merupakan industri strategis di Indonesia.(Nuris)