teraju.id, Malang— Memasuki tahun periode kedua, IMKALBAR UB yang merupakan forum daerah Kalimantan Barat di Universitas Brawijaya untuk pertama kalinya mengikuti Festival Kampung Budaya, (9/11).
Mengusung tema ‘TIDAYU Kalbar’ berhasil membawa nama Kalimantan Barat menjadi juara umum dalam festival tersebut. Terdapat beberapa perlombaan dalam Festival Kampung Budaya tahun ini yaitu Poster, Maskot, Parade, Fahion Show Baju Adat dan Stand Forda.
Terdapat 2 rangkaian acara kampung budaya ini, yaitu pada tanggal 1 November 2019 diadakan Parade Kampung budaya. Di sini forda IMKALBAR mempersembahkan 3 perpaduan suku budaya melalui baju adat yang dikenakan: Tionghoa, Melayu dan Dayak.
Selanjutnya pada rangkaian kedua yang merupakan hari puncak, IMKALBAR menampilkan maskot yang menunjukkan ciri khas kota Pontianak, yaitu tugu Khatulistiwa. Tidak hanya itu, pakaian yang digunakan juga menunjukkan unsur Burung Enggang dan Motif Dayak sebagai ikon Kalimantan Barat.
IMKALBAR UB berhasil menjadi juara umum tahun ini dikarenakan nilai keseluruhan yang stabil. Selain mejadi juara umum, IMKALBAR UB juga membawa pulang piala juara 1 Fashion Show baju adat dan juara 3 stand forda.
Salah satu juri Kampung Budaya, Umar juga mengucapkan selamat kepada IMKALBAR UB, ia juga mengatakan bahwa Maskot dan parade yang mewakili nama Kalimantan Barat ini masuk dalam 5 besar dikarenakan desainnya uang out of the box.
“Untuk Maskot sendiri, kami namakan Harmoni Khatulistiwa di mana maskot kami mewakili Tidayu yang ada di Kalbar. Kami juga menghadirkan sentuhan tugu khatulistiwa agar beda dengan maskot – maskot lainnya yang kebanyakan menggunakan sayap pada bagian belakang maskotnya,” jelas Asfiyah, konseptor untuk rangkaian IMKALBAR UB di Kampung Budaya tahun ini.
Egy ihza selaku penanggung jawab dalam rangkaian acara IMKALBAR UB di Festival Kampung Budaya mengaku merasa lega bisa mengenalkan nama Kalimantan Barat dengan baik melalui festival ini. Isak tangis haru juga pecah di panggung pada malam puncak kemarin. “Sejak awal mengikuti festival budaya ini memang tidak menargetkan harus juara apa saja, tapi lebih ke branding nama Kalimantan Barat dulu dan usaha bersama – sama,” ujar Nabeel Rayunda, ketua umum IMKALBAR UB seusai pembacaan pemenang.
Kemenangan yang diraih oleh IMKALBAR UB juga tak lepas dari kerja sama dan persatuan mahasiswa – mahasiswi Kalbar yang ada di Malang. Untuk Barang–barang dan konsep stand juga dibantu dari pihak KPMKB Malang Raya (Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat), IKAMAS (Ikatan Mahasiswa Sambas) dan dukungan dari orang tua serta sponsorship.
Persiapan yang dilakukan oleh IMKALBAR UB dimulai sejak awal September. Kesulitan yang dihadapi oleh forda IMKALBAR UB antara lain sulitnya menemukan tempat yang dapat digunakan untuk mempersiapkan properti, dikarena semua mahasiswa IMKALBAR UB merantau. Tidak hanya itu juga, kesulitan lainnya dalam menemukan kain bahan kulit di daerah malang untuk kostum maskot. Namun itu semua tidak menjadi halangan bagi mereka. Salah satu usaha untuk menemukan bahan-bahan baju maskot bahkan sampai ke pantai malang selatan berupa pelepah kelapa yang berjarak sekitar 2,5 jam dari Kota Malang “Karena kami percaya dengan bekerja secara ikhlas tiada hasil yang menghianati usaha,” tutup Asfiyah di sela euforia malam puncak Kampung Budaya 2019. (nyem)