teraju.id, Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Erwin Triwanto menyampaikan bahwa Polres/ta jajaran Kepolisian Daerah Kalbar secara serentak melaksanakan Operasi Bina Karuna Kapuas 2017 dengan sasaran pencegahan Kebakatan Hutan dan Lahan. Jenderal bintang dua itu meminta kepada seluruh Satgas Penanggulangan karhutla yang sudah terbentuk agar bisa bekerja cepat dan profesional, sehingga dapat mengurangi jumlah titik api dimusim kemarau saat ini.
“Saya mengharapkan kerja sama seluruh masyarakat Kalbar agar bersama-sama bisa menanggulangi karhutla di Provinsi ini. Kita jaga wilayah dan hutan kita dengan baik,” ucap Kapolda menegaskan.
Pencegahan dini dari mulai api belum muncul serta sosialisasi terhadap masyarakat mengenai bahaya kebakaran Hutan dan lahan sudah kita sosialisasikan jauh hari oleh petugas kami dilapangan.
“Kuncinya adalah deteksi titik api sebelum menyebar. Oleh karena itu, kita bentuk Tim Satgas cepat bertindak. Selain itu kita sosialisasikan kepada masyarakat terkait pencegahan serta memantau lahan-lahan masyarakat dan membimbing para pemilik lahan dalam membersihkan lahan miliknya, kita semua perlu mengetahui bahwasannya pencegahan akan lebih baik daripada pemadaman, dan itu merupakan kunci utama kita dalam menanggulangi terjadi karhutla di wilayah Kalbar”, ujar Irjen Pol Erwin Triwanto.
Lebih jauh, Kapolda sangat mengapresiasi semangat TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masyarakat yang tergabung dalam pemadam kebakaran pemerintah, swasta, BPBD, dan Manggala Agni Kalimantan Barat yang turut berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran Hutan dan lahan di Kalimantan Barat selama ini.
Dalam kegiatan apel gelar pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2017, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, MH, memimpin langsung sebagai irup apel gelar pasukan, yang dilaksanakan Polda Kalbar di Lapangan Bhayangkara Mapolda Kalbar, Jumat (4/8/2017).
Apel ini dihadiri Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Erwin Triwanto, Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Kota se-Kalbar, serta personel Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masyarakat yang tergabung dalam pemadam kebakaran pemerintah, swasta, BPBD, dan Manggala Agni.
Dalam sambutannya, Cornelis menyampaikan terkait masalah kebakaran hutan dan lahan yang kerap setiap tahun melanda tanah Kalimantan saat musim kemarau tiba.
Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan bukan masalah milik Kalimantan Barat saja, tetapi juga masalah nasional.
“Adanya kebakaran hutan dan lahan sangat berdampak pada kerugian materiil, terganggunya kegiatan perekonomian, berdampak pada hancurnya ekosistem tumbuhan maupun binatang”.
Melalui gelar pasukan ini, kita memastikan kesiapsiagaan personel dan prasarana perorangan maupun kesatuan dalam menangani Karhutla yang menjadi perhatian serius baik nasional maupun internasional. Hal ini mendorong dikeluarkannya instuksi Presiden Republik Indonesia nomor 11 tahun 2015 tentang peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Menurut data yang dikeluarkan oleh BKSDA Provinsi Kalbar, jumlah Hot Spot yang ada di Kalbar mengalami penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2013 sebanyak 3219, tahun 2014 sebanyak 5277, tahun 2015 sebanyak 2724, dan tahun 2016 sebanyak 1565. Dimana titik yang paling rentan adalah kawasan area peralihan lain.
Pada tahun ini, data sementara dari aplikasi android “LAPAN FIRE HOTSPOT” tanggal 2 agustus 2017 menunjukkan fluktuasi titik api di Kalbar pada angka 13 – 28 hotspot yang terkonsentrasi di daerah Kuburaya, Kapuashulu, Ketapang dan Sintang.
Inilah kesempatan bagi kita untuk melayani masyarakat secara nyata, dengan menunjukan kesiapsiagaan dan keseriusan dalam menanggulangi karhutla ini. kita harus segera akhiri bencana tahunan agar tidak berdampak pada kesehatan masyarakat, aktifitas belajar di sekolah-sekolah, aktivitas perkantotan dan pusat pelayanan masyarakat, jadwal penerbangan, aktivitas perekonomian, kelestarian lingkungan hidup, serta bidang kehidupan masyarakat lainnya.
Untuk itu, Cornelis mengajak seluruh pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat Kalbar untuk lebih meningkatkan kepedulian dan keterpanggilan dalam penanggulangan Karhutla ini.
Optimalisasi pencegahan Karhutla adalah jalan yang terbaik daripada kita sibuk memerangi api.
Saya menggarisbawahi titik api yang terpantau dari udara terindikasi sengaja dibakar oleh pihak-pihak tertentu. saya harapkan para penyidik dan aparat terkait, untuk menindak tegas para pelaku pembakaran sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku, “tegasnya. (cucu /r)