Teraju.Id, Pontianak – Pusdiklat TOP Indonesia bekerjasama dengan Kampoeng Englsih Poernama dan media partner teraju.id menyelenggarakan Diklat Jurnalistik “gaya baru” bertajuk journeypreneurship. Hal ini memenuhi tantangan kerja dalam domain ekonomi kreatif.
“Kita sudah siap menyelenggarakan kegiatan journeypreneurship tersebut. Undangan sudah kita sebar ke kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Terutama SMA sederajat,” ungkap Kepala Kampoeng English Poernama, Meiry Dintia Arini. Respon menurutnya sangat besar datang dari remaja dan pemuda, khususnya mahasiswa. Bahkan pendaftar juga datang dari Singkawang dan Sambas.
“Sejauh ini sudah terdaftar 15 dari KEP, 2 siswa dari MAN, dan beberapa lagi datang dari luar Kota Pontianak,” tambah Meiry yang juga mahasiswi jurusan akutansi Politeknik Negeri Pontianak. Pendaftaran masih dibuka hingga 23/9/16. Adapun kegiatan selama satu hari itu berlangsung Sabtu, 24/9/16 sejak pukul 08.00-16.30 bertempat di ruang belajar Kampoeng English Poernama. “Kapasitas kelas kita maksimal 40 orang. Namun dengan jumlah peserta 20 orang pun sudah sangat ideal,” imbuhnya.
Journeypreneurs berasal dari dua kata, yakni jurnalistika dan entrepreneurs (wirausaha). Dan jalan jurnalisme menjadi cara baru menekuni dunia usaha melalui aktivitas baca-tulis, pengamatan, wawancara, reportase, bahkan menerbitkan buku karya sendiri. Baik dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi. Kesemua itu adalah wilayah industri ekonomi kreatif.
Narasumber yang akan tampil sepanjang sesi pembukaan dan dasar-dasar jurnalistik adalah Direktur Pusdiklat TOP Indonesia (penerbit) sekaligus Pemimpin Redaksi Teraju.Id, Nur Iskandar. Adapun teknik penulisan artikel/opini disampaikan Dr Yusriadi, MA. Diklat journeypreneurship ini lebih menekankan aspek praktikum sehingga peserta langsung memiliki karya. Karya itu akan diterbitkan di Teraju.Id. Dari simulasi diklat sehari itu akan dirancang program follow up pelatihan. Oleh karena itu, jika pembaca berminat ikut serta dalam kegiatan ini silahkan mendaftar sekarang juga (lihat flayer). Biaya pendaftaran sebagai pengganti investasi penggandaan materi, makan siang dan coffee break serta sertifikat Rp 150.000. (rilis panpel)