Teraju.Id, KEP – Langkah demi langkah kemajuan dicatatkan komunitas pembelajaran bahasa Inggris, Kampoeng English Poernama. Setelah “madjoe” pesat dengan program home-schooling alias “social sunday”, kini berbiak berbagai program karena menjawab kebutuhan komunitas maupun pihak luar yang mengajak kerjasama.
“Halo kakak2, apa kabar? Senang sekali memperhatikan perkembangan sociopreneurship KEP sampai hari ini. Mggu ini qta akan buka 3 kelas baru lho: Pertama, IPCIST Private lesson. Kedua IPCIST Group class, dan ketiga EA Group class,” ungkap Koordinator Human Research and Development (HRD) Kampoeng English Poernama, Christina Sallem. IPCIST singkatan dari Intensive Preparatioan Course of International Standart Test. EA adalah English for Academic.
“Percaya atau tidak qta sedang bertumbuh? Yang awalnya hanya ide dan coretan kertas, menjadi rancangan nyata (IPCIST,EA,EC), melahirkan 1 peserta belajar yg berhasil melalui ujian ke Manila Filipina (Pastor) kemudian 3 alumni MIPA Untan yang siap mengambil tes official utk mngajukan beasiswa S2 LPDP. Lalu skrg kita diberi tanggung jawab yg lebih besar atas 9 org peserta baru qta. Yang menunjukkan bahwa sesungguhnya kita semakin kuat. Pada akhirnya akan tak terhitung lagi dengan jari jumlah peserta Kampoeng English Poernama layaknya pohon berdaun dan berbuah lebat,” ujar wanita alumni FKIP Untan yang juga berpengalaman mengajar di BCLC Untan.
Hal positif yang diperoleh dari proses/usaha KEP ini adalah bahwa para relawan sekaligus fasilitator mendapatkan pembelajaran langsung lapangan yang di luar teori-teori akademik. Lalu, belajar bertanggungjawab. Sigap memecahkan masalah. Mandiri. Kreatif dan produktif. Rendah hati dan jujur. Disiplin. Fokus pada tujuan. Sabar. Percaya diri. Dapat dipercaya. Menghargai orang lain. Skill berbicara dan berpikir kritis. Dan masih banyak lagi kebaikan moral dan material yang didapatkan di KEP.
“KEP jadi sesungguhnya komunitas sociopreneurs seperti tunas yang sudah sedikit berdaun,” aku Kak Chris–sapaannya.
“Yang menabur benih (memulai), menyiram dan memupuk (menjalani proses) adalah yang dapat merasakan dan memetik buah-buah kebaikan yang disebutkan di atas,” tambah Chris.
Dijelaskan Chris, bahwa saat ini di KEP sedang berlangsung proses pre-test, analisis kelemahan dan kekuatan, danfocus group discussion untuk merencanakan pembelajaran. “Mari kita bantu mereka (yang sama dengan membantu diri kita sendri memperoleh hal-hal di atas). Kami senang sekali bisa mengundang partisipasi kakak-kakak relawan dalam kegiatan ini agar kita bisa berproses bersama. How awesome it would be! Here we ‘Learn to act, learn to become’ di Kampoeng English Poernama.” (nuris)