teraju.id, Pontianak – Menyambut dan mengisi tahun baru Islam yang jatuh pada Kamis, 21 September 2017, pengurus Masjid Jamiatush Sholihin menggelar sejumlah kegiatan. Dimulai dengan aneka lomba seperti mewarnai, pidato dan azan, lalu dilengkapi dengan pawai takruf, serta ditutup dengan acara puncak berupa tablig akbar.
Lomba mewarnai diikuti lebih dari 70 peserta usia sekolah dasar. Mereka menggambar dengan mengembangkan imajinasi terhadap penggunaan warna dengan harapan merangsang kecerdasan. Adapun orang tua atau wali yang mendampingi menambah semarak lingkungan masjid dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) Jamiatus Sholihin.
Lomba azan tak kalah seru. Diikuti oleh sekitar 30-an peserta. Mereka datang dari kalangan santri TPA setempat. Namun juga hadir dari kawasan sekitarnya, seperti Parit Demang. Alunan suara peserta yang tinggi menjulang disertai qiraat yang tepat membuat bulu kuduk merinding lantaran keagungan serta keindahan bacaannya.
Pidato tentu saja merupakan lomba yang menantang, karena menggunakan logika berpikir sesuai tema yang diberikan. Lomba ini meningkatkan adrenalin setiap peserta cilik dan remaja, karena tanpa kesiapan mental tak akan mungkin berani tampil, naik ke atas mimbar. Lomba ini juga menggairahkan warga kawasan masjid karena dapat mengikuti uraian hikmah setiap peserta dari pengeras suara.
Kegiatan yang tak kalah semarak selain acara puncak berupa tablig akbar bersama KH Habib Iskandar, Kamis malam adalah pawai takruf. Pawai ini dimulai pada pukul 06.00 untuk kumpul. Dan tak kurang dari 250 orang terdaftar mengikuti rute dari masjid hingga ke Jalan Purnama. Mereka berjalan kaki dengan berbagai jenis busana muslim. Pawai ini diikuti oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Uniknya, mereka juga membawa bendera merah putih, kembang manggar dan tabuh-tabuhan tar alias hadrah. Tentu saja rombongan juga mengusung spanduk bertema hijrah. Hijrah adalah momentum kebangkitan Islam di mana Rasulullah Muhammad SAW berpindah (berjalan kaki) dari Kota Mekah ke Madinah. Jarak yang ditempunya sekitar 400 km.
Tahun 2017 merupakan tahun pertama bagi pengurus Masjid Jamiatush Sholihin mengadakan pawai takruf keluar kompleks. “Kami coba jarak sepanjang 2 km saja. Kasihan kalau terlalu jauh,” ungkap Ketua Masjid Jamiatush Sholihin, Alam Mastar Harahap. Tahun berikutnya soal jarak bisa dipertimbangkan, apakah akan tetap atau ditambah, timpalnya.
“Kami coba meningkatkan mutu kegiatan dari tahun ke tahun. Semoga penyelenggaraan kegiatan tahun baru Islam tahun ini lebih berkesan,” tambah Ketua Panitia Pelaksana Yana Mulyana.