teraju.id, Pontianak – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran dan Penelitian Lingkar Ilmiah Studi Mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan), melaksanakan Seminar Nasional Borneo Scientific Fair 2017 yang berlangsung di ruang Amphiteater Fakultas Kedokteran Untan, Minggu (26/11/17) pagi.
Seminar nasional ini mengusung tema, peran pemuda dan masyarakat dalam membangun daerah 3T, yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Seminar nasional ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia serta masyarakat umum.
Dalam kegiatan ini ada empat pemateri yang mengisi seminar ini, yakni Dr. H. Amar Ahmad, M.Si, Kepala Biro Humas Kemenpora RI, Ir. Aulia Arfiansyah Arief, M. Si, Kabid KSPK BKKBN Kalbar, Dr. Ir. H. Gusti Hardiansyah, M.Sc, QAM, Dekan Fakultas Kehutanan Untan dan Dr. Ferry Hadari, S.T. M.Eng, Dosen Fakultas Teknik Untan.
Ketua Pelaksana, Haris Setiadi mengatakan, Borneo Scinetific Fair 2017 merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan oleh UKM PP LISMA, yang mencakup lomba karya tulis ilmiah, lomba poster ilmiah, dan seminar nasional yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 25 November 2017.
“Sasaran kegiatan Borneo Scinetific Fair ini adalah mahasiswa Diploma dan Sarjana seluruh Indonesia, sedangkan seminar nasional dapat diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum,” ujar Haris.
Tujuan dari kegiatan ini adalah membudayakan mahasiswa untuk berpikir kritis dan solutif terhadap lingkungan sekitar, khususnya terhadap perkembangan daerah 3T, atau daerah perbatasan tertinggal di Indonesia serta menumbuhkan rasa ketertarikan untuk membuat suatu karya ilmiah tentang perkembangan daerah 3T perbatasan tertinggal di Indonesia.
“Tujuan kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai perkembangan daerah perbatasan tertinggal di Indonesia,” tambah Haris.