in ,

Warek 3 Dorong Klub Riset Ungkap Narasi Kehidupan dan Kearifan Lokal

IMG 20190504 WA0007

Oleh Anang Bustami

Pada Sabtu (4/5) pukul 09.30 WIB, pengurus Klub Riset Mahasiswa IAIN Pontianak melaksanakan agenda rapat mingguan yang berlangsung di taman BIRO AUAK IAIN Pontianak. Suasana hari yang cerah dan bersahabat sangat mendukung berlangsungnya agenda rapat yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam agenda rapat kali ini, ada beberapa pembahasan yang tentunya harus dilaksanakan dan dikembangkan untuk kemajuan Klub Riset ke depan. Seperti disampaikan oleh pembina Klub Riset, Didi Darmadi. “Anggota Klub Riset harus mengangkat eksistensi sebagai seorang mahasiswa dengan tulisan. Klub Riset memfasilitasi apa saja kebutuhan anggotanya agar bisa menulis sebuah penelitian dalam bentuk yang sederhana.”

Darmadi melanjutkan, “meneliti itu merupakan salah satu penerapan dari tri darma perguruan tinggi yakni penelitian. Seorang dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian. Jadi, jika mahasiswa melakukan penelitian berarti mahasiswa melakukan pekerjaan dosen.”

Beliau juga menambahkan melalui tulisan manusia diakui keberadaannya. Tidak akan pernah terlupakan hingga akhir masa, tidak lain karena sebuah karya. “Keberadaan manusia diakui nyata melalui sebuah tulisan yang dihasilkan. Tidak akan dilupakan sejarah walau ia mati sekalipun.” Nasihatnya bersemangat.

Dalam kesempatan yang sama, Abdul Mukti selaku Wakil Rektor (Warek) tiga menghampiri para anggota Klub Riset. Kedatangan beliau langsung disambut oleh Pembina diikuti oleh para anggota Klub.

Dalam kesempatan ini, dosen yang akrab dipanggil Pak Mukti tersebut memberikan motivasi kepada seluruh anggota. “Orang yang sukses itu bukan lahir dari orang yang pintar, melainkan orang yang cerdas dan kreatif dan dapat membaca berbagai peluang sebagai celah keberhasilan.”

Beliau juga menerangkan bahwa di dunia penulisan saat ini memang sudah biasa jika tulisan itu selalu mengarah kepada ranah nasional dan apa saja yang sejajar dengan hal tersebut. Akan tetapi, untuk sekarang yang jauh lebih menarik adalah tulisan yang menceritakan sebuah kehidupan secara natural dari kultur-kultur masyarakat pedalaman atau pedesaan bahkan masyarakat perbatasan. Oleh sebab itu, alangkan baiknya para anggota Klub Riset lebih bersemangat dalam menulis hal-hal yang bernuansa lokal kemasyarakatan. Sehingga apa yang dipaparkan murni dari masyarakat saat ini.

Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa banyak percetakan-percetakan buku terkenal menunggu berbagai tulisan berisi kearifan lokal atau kehidupan masyarakat pedalaman. Maka dari itu, beliau merencanakan program baru yakni IAIN membangun desa. Pada dasarnya semua yang menjadi pejabat dan pemerintah di Negara Indonesia adalah orang desa. Dari sekian puluh ribu desa yang ada di Kalimantan barat, masing-masing dapat mengutus kader-kader dari desa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi IAIN Pontianak dan kader tersebut dibiayai desa yang mengutus.

Di akhir pemaparannya beliau menyampaikan bahwa dalam mengangkat kearifan lokal masyarakat tertentu sejatinya tidak perlu mengedepankan metode, teknik, dan teori tertentu. “Paling penting ialah data atau informasi yang diperoleh dicurahkan dalam bentuk narasi. Jika sudah begitu, akan timbul ide atau kreatifitas menulis dan menyesuaikan terhadap teori dan metodenya sendiri. Sehingga tulisan tersebut dapat dikatakan sebagai tulisan ilmiah dan tetap dalam nuansa lokal masyarakat,” tegasnya.

Akhirnya, rapat ini ditutup dengan closing statement berupa motivasi dari pembina klub, Didi Darmadi.
“Pada dasarnya mahasiswa saat ini harus menjadi mahasiswa yang produktif, kreatif, dan pekerja keras. Itu semua akan menjadi bekal kesuksesan di masa depan,” tutupnya.

Written by teraju

membaca buku

Kampus dan Perpustakaan, Tempat Favoritku

IMG 20190504 WA0007 512x256

Ini Target Klub Riset Mahasiswa IAIN Pontianak