Oleh : Rike Rahayu
Terpikat dari awal sampai akhir. Satu kalimat itu sudah bisa mewakili pengalaman saya membaca Aroma Karsa.
Dari ratusan buku yang dipunya atau yang pernah dibaca, satu saja yang membahas aroma nggak muncul dalam ingatan. Saya pede saja ambil kesimpulan kalau Aroma Karsa adalah buku pertama yang mengajak untuk mengeksplor dan masuk lebih dalam ke dunia aroma.
Ceritanya berpusar pada sebuah tanaman dari lontar kuno bernama Puspa Karsa, yang punya kesaktian dan sulit ditemukan. Untuk mencari Puspa Karsa ini, perlu strategi, dan pastinya ada intrik yang terjadi.
Jati Wesi, tokoh utama ceritanya, punya penciuman super yang bisa tahu berbagai macam aroma, mulai dari yang busuk sampai wangi. Buat saya, momen-momen Jati Wesi mengurai dan mengidentifikasi aroma menarik sekali dibaca. Menuliskan deskripsi apa yang dicium dalam tulisan bukan perkara mudah, otomatis tingkat kekaguman saya pada Dee Lestari meningkat berkali lipat.
Sedari awal baca, saya sudah terpikat dengan karakter-karakternya. Ada yang dari awal penuh tanda tanya dan mencurigakan, ada yang dari awal sudah bisa merebut simpati dan bikin saya mengharapkan semua yang terbaik buatnya hahaha. Terlepas dari siapa yang baik siapa yang “kurang” baik, masing-masing karakter yang ada di buku ini punya peran yang penting untuk keseluruhan cerita.
Cerita Aroma Karsa terdiri dari lapisan misteri yang disusun rapi. Saya sampai bikin oret-oretan karena asyik menduga: apa hubungan antara si A dan si B. Kenapa si B kalau ketemu si C kok gitu amat. Jangan-jangan si C dan si A… Habis ini mungkin bakal kejadian.
Dee lihai sekali membuka kartu demi kartu, sehingga buku dengan 61 bab dan 724 halaman ini memberi pengalaman membaca yang seru, bikin nagih, dan tidak secuil pun muncul rasa bosan. Minggu malam baca, Selasa pagi selesai. Waktu saya berhenti membaca hanya saat berada di kantor. This is the type of book that you won’t be able to put down. 5 stars!