Oleh: Ambaryani
Saat keluar dari penyeberanagn Kampung Baru, jalan beraspal mulus. Ada SMPN 5 Kubu di jalur kiri jalan, maju lagi ada Poskesdes dan Posyandu Pinang Luar. Ada juga TK di deretan kiri jalan tersebut.
Posisi kantor desa Pinang Luar, ada di ujung jalan aspal. Simpang 3 menuju Desa Kemantan dan Pinang Luar menuju sawit. Di seberang jalan, arah jalan aspal.
Kantor Desa masih sepi saat kami datang. Hanya ada Kaur Keuangan dan 1 staff yang baru mulai kerja hari itu. Tak lama datang lagi staff yang juga baru. Menjelang jam 8 pagi, Ibu Juliana, sekretaris desa datang. Setelah kami agak lama berbincang, Pak Kades datang juga. Pak Supiarno. Setelah data yang kami butuhkan didapat, kami melanjutkan perjalanan menuju kantor Camat Kubu. Kami memilih jalan sawit. Karena menurut cerita yang saya dapat, jalan antara Desa Kemantan dan Pinang Dalam jelek. Rusak parah.
Bahkan Buk Sekdes, menjuluki jalan itu retak seribu. Bisa dibayangkan seperti apa kondisi jalan retak seribu. Tak ada pilihan lain. Harus melalui jalan tersebut.
“Udah pernah lewat jalan retak seribu Mbak?”
“Belum Buk, kami mau lewat sawit ni nampaknya”.
Bu Sekde sambil tersenyum mendengar kami tak memilih jalur Desa Kemantan. Kali ini kami masih bisa menghindari jalan retak seribu. Masih ada alternatif lain. Tapi, tidak tahu besok lusa. Saat tugas harus ditunaikan dan tak ada pilihan lain selain jalan tersebut. Wallahua’lam.
Tapi, semoga saja saat kami harus ke lapangan lagi nanti, retakan Jalan Kemantan sudah berkurang. Paling tidak retak lima ratus. Tak retak seribu lagi. Atau bahkan retakannya sudah bersambung. Amin….