Oleh: Novie Anggraeni
Acara Dialog Borneo-Kalimantan ke-13 diadakan tahun 2017 di Pontianak.
Ada banyak kisah dari para peserta dan teman-temannya, serta kisah dari saya dan teman-teman dari Club Menulis IAIN Pontianak, yang mana ikut mempromosikan buku kami di sana. Akan tetapi, kini semua tinggal kisah dan kenangan. Sebab, kegiatan itu telah berakhir.
Jumat, 29 Desember 2017 diadakan malam penutupan acara. Semua orang tampak khidmat mengikuti setiap jalannya acara penutupan. Sebelum memasuki acara persembahan, pemberian cinderamata kepada masing-masing perwakilan dari berbagai daerah dan negara.
Lalu, masuk ke acara selanjutnya yakni acara persembahan, ada yang pembacaan puisi dari Penulis.
Adapula, anak-anak dari SMP Al-Ma’arif yang menunjukkan kesenian daerah khas Melayu yakni Tundang (Pantun Berdendang). Sudah lama saya tidak mendengar dentuman gendang dan syair yang dilantunkan oleh penyanyi.
Terakhirsaya ingat, masa itu saya mengikuti perpisahan di SMA. Syukurlah, kali ini saya diberikan kesempatan lagi.
Kemudian, perwakilan dari Sabah, Malaysia pun tak kalah semangatnya mengisi acara. Mereka menunjukkan keahlian mereka dengan membacakan syair dan puisi. Seorang peserta menyanyikan lagu karya Ebiet G Ade berjudul “Berita Kepada Kawan”.
Katanya, ini dipersembahkan sebagai pengingat kisah perjalanan mereka dan teman-teman dari Sabah, Malaysia menuju Pontianak, Kalimantan Barat menempuh jarak ribuan KM melewati jalur darat. Saya merasa kagum dengan perjuangan mereka. Meski bisa dikatakan sudah berumur, tapi mereka memiliki semangat muda yang membara. Benar-benar hebat.
Setelah itu, persembahan tarian kreasi Melayu yang dilakukan oleh 7 orang penari yang menarikan tariannya dengan luwes dan indah. Musik penghibur mengiringi dengan teratur.
Kenangan indah berakhir hingga malam. Sebuah kegiatan yang penting ditutup. Satu babak dalam perjalanan hidup seorang insan.
(*)