Oleh: Nur Iskandar
Rumah Melayu, MABM, pada subuh Jumat, 11/12/20 memasuki tausiah ke-6 dan rutin mingguan. Pegiat wakaf di Tawaf Indonesia membahas Perencanaan Kawasan 1 jt Ha lahan wakaf menjadi produktif di Kalimantan Barat. Satu. Menurut Tawaf Indonesia kelemahan dasar pembangunan di Nusantara adalah tiadanya perencanaan pengembangan kawasan. Apalagi berbasis lahan lahan wakaf. Padahal jumlahnya 4.5 miliar meter persegi di seluruh Indonesia.
Penyusunan perencanaan pengembangan kawasan dilakukan bersama pemangku kepentingan. Bersama BWI. Pemerintah. Juga nazir wakaf.
Kedua, terkait perencanaan pengembangan kawasan, adalah tata kelola “Asset Productive Management”. Alhijrah MABM akan menggelar pelatihan nazir profesional produktif akhir Desember 2020. Hasil pelatihan terus dibina dengan program dan progres berkala. Sistem dibangun dan dijalankan bersama. Berjamaah. Insya Allah berkah berlimpah dengan berjamaah. Azas musyarawah mufakat.
Pembinaan bersama Tawaf Indonesia dan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. Plus multi stakeholder.
Tiga: Bussiness Investment – Financing. Sistem dibangun dengan aplikasi. Wakaf produktif seluruh Indonesia potensial menjadi unicorn baru dalam jagat start up digial berbasis wakaf. Keseriusan dan fokus terus dievaluasi di Alhijrah.
Mohon doa restu dari volunteer Tentara Wakaf Produktif (Tawaf) Indonesia. Juga pembaca di seluruh dunia.
//Buah lakom tumbuh dekat perigi// Dipetik dara tak bersepatu// Assalamu’alaikum untaian kata pagi ini// Doa salam sejahtera diramu tak jemu-jemu ❤️🇮🇩// Buat kami, kamu, kita, semua.
#serumpunberpantun #wbtbunesco
(Penulis adalah pegiat wakaf literasi literasi wakaf. Anggota Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Bidang Wakaf Produktif. CP WA 08125710225). Foto suasana pengajian wakaf produktif dan bincang bincang luar ruang Alhijrah, Kompleks Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar.