Oleh: Nur Iskandar
Titik kritis Kalbar adalah genocide Dai Nippon Jepang, 1944. Pengakuan Panglima Kiyotada Takahashi jumlah korban yang dikubur massal di Mandor adalah 21.037 jiwa dari 50.000 targetnya. Jepang hendak menjepangisasi Kalimantan Barat.
Dua generasi musnah. Cerdik cendikia putus peradabannya. Sementara Sultan Hamid diberantas pula karena intrik politik, padahal dia satu-satunya putra Sultan Muhammad yang selamat karena sedang ditawan Jepang di Jakarta, benar benar Kalbar seperti anak ayam kehilangan induk. Atas segala kekayaannya, dengan luas 1.5 Pulau Jawa, ibarat anak ayam mati di lumbung.
Itulah alasan sejarahnya kenapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar peringkat bawah. No 29 dari 32 provinsi…itulah sebabnya kenapa Kalbar mengalami pemiskinan sekaligus mudah diadu-domba antara bla bla vs bla bla. So, kita belajar sejarah, ingatkan bersatu, terus maju…Kalbar maju: Indonesia Maju. *