Oleh: Novie Anggraeni
Selasa, 13 Maret 2018, Club Menulis kembali kedatangan tamu mahasiswa dari Hamburg University of Germany. Bang Leon dan Kak Carina didampingi oleh Pak Nur Iskandar bersama Bu Dwi dan Bang Untung.
Ini merupakan pertemuan kedua mahasiswa dari Hamburg Jerman ke Club Menulis. Bu Dwi juga berharap kunjungan seperti ini akan terus dilakukan. Sebab selain menjalin silaturahmi, mahasiswa yang ingin mencari wawasan tentang Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Barat akan terbantu dengan berbagai informasi yang ada di Club Menulis.
Beliau juga sangat piawai berbahasa Indonesia. Selain itu, dia juga tidak segan-segan berbicara dengan menggunakan bahasa Melayu Pontianak. “Ka’ti kaulah!” Ucap Bang Leon yang langsung memecah tawa orang-orang yang ada di Club Menulis.
Saya pun melepas tawa mendengar Bang Leon mengatakan, “Abang dah kerje dek!”. Ini merupakan guraun orang Melayu Pontianak khususnya anak bujang kepada anak dare yang ingin dilamarnya. Bang Leon sangat cepat tanggap belajar bahasa Melayu. Padahal beliau baru beberapa bulan di Pontianak.
Sedangkan Kak Carina belum terlalu bisa berbahasa Indonesia. Namun, dia mencoba untuk memahami orang yang sedang berbicara bahasa Indonesia. Kak Carina juga mengatakan kalau tingkah laku orang Indonesia itu sangat berbeda. Dia juga mengatakan kalau orang-orang yang ada di Pontianak very friendly (sangat ramah) dan sangat membantu orang lain memperkenalkan budaya mereka dan lainnya.
Lalu tiba-tiba, ada Bang Nizar dari UNU Kalbar. Beliau diundang Pak Yus untuk datang ke Club Menulis karena berhubung Bang Leon dan Kak Carina juga ingin tahu tentang budaya yang ada di Pontianak.
Maka terciptalah dialog tentang Chinese Culture yakni Tatung yang baru-baru ini hangat menjadi perbincangan. Bang Rizal banyak menjelaskan tentang Tatung dengan menggunakan bahasa Inggris agar Kak Carina dapat mengerti.
Cukup banyak penjelasan yang diutarakan berdasarkan penelitian budaya ini. Hingga akhirnya tiba masanya untuk pertemuan ini berakhir. Kami pun memperkenalkan beberapa karya dan memberikannya untuk Bang Leon dan Kak Carina. Bang Leon juga meminta tanda tangan kami selaku penulis buku itu.
Setelah foto bersama, mereka pun meninggalkan kami. Semoga Bang Leon dan Kak Carina mendapat inspirasi dari pertemuan ini. Dan kami semua anggota Club Menulis juga ikut mendapat motivasi dan terinspirasi dari semangat Kak Carina dan Bang Leon dalam mengenal Indonesia. (*)