Oleh Didi Kwsrtanada
Seperti apakah bunyi lagu “Indonesia Raya” saat dimainkan oleh komponisnya di acara Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928?
Beruntung, redaksi mingguan Melayu Tionghoa SIN PO dengan nekad memuat PARTITUR LENGKAP hasil karya salah seorang reporternya, W.R. Soepratman, dalam edisi 10 November 1928…atau sekitar dua minggu setelah usainya Kongres Pemuda II yang bersejarah tersebut.
Sebelumnya, seorang pengusaha Tionghoa, YO KIM TJAN telah merekam lagu tersebut dalam piringan hitam dengan versi keroncong (1927) seperti yang sudah dijelaskan dengan panjang lebar oleh pak Udaya Halim dalam webinar NGGOsipin TIOnghoa Yuk! edisi 19 Oktober 2020 (Soempah Pemoeda: Tionghoa Ikut?)
Kelebihan SIN PO ini adalah memuat notasi not balok dan lirik serta tempo. Di sini nampak bahwa judul yg diberikan adalah INDONESIA saja. Titik. Kemudian liriknya memakai kata “Indones, Indones..” dan “Moelia…Moelia” . lebih dari itu, partitur lagu ini hanya terdiri dari satu stanza saja.
Selama ini, orang memperlakukan partitur ini hanya sebagai sumber sejarah, BUKAN sebagai partitur musik yg perlu dimainkan.
Oleh karena itu, ijinkan adik saya Kiki Kwintanada — yg merupakan pemain biola professional–memainkan partitur orisinil dari Sin Po 10 November 1928. Dg mengambil masukan dari rekaman piringan hitam dari Yo Kim Tjan (1927) dalam irama keroncong
Bersama rekaman Yo Kim Tjan, partitur ini merupakan dokumen historis kontribusi Tionghoa pada pergerakan nasional bangsa Indonesia.
Semoga permainan Kiki ini bisa memberikan gambaran akan suasana di kala Soepratman menggesek biolanya dan melantunkan melodi yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan negeri ini.
Merdeka!
28-10-2020