Sore hari ini, Rabu 26 Agustus 2020, selepas ashar. Yayasan Sultan Hamid II diterima oleh Bapak Walikota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM, MT, di kantor beliau. Pertemuan ini dalam rangka membahas kolaborasi kedua institusi ini dalam rangka menyambut HUT Kota Pontianak ke-249 yang jatuh pada 23 Oktober 2020.
Diproyeksikan bahwa perayaan hari jadi Kota Pontianak di tahun ini akan sangat berbeda dengan perayaan HUT sebelum-sebelumnya, yang biasanya mendatangkan keramaian orang. Kali ini, perayaan hari jadi Kota kita akan bersifat terbatas dalam kerumunan manusia, akibat dari masih adanya pandemi Covid-19. Kendati demikian, peringatan HUT Kota Pontianak ini tidak akan kehilangan esensi dan substansi.
Yayasan Sultan Hamid II siap berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Pontianak dalam merangkai agenda tersebut dengan apik dan tetap bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Pontianak, Kalimantan Barat, maupun Indonesia secara umum. Selain dari rencana kegiatan seni, budaya, sastra dalam bentuk seperti tari jepin melayu, pantun, puisi, talkshow, seminar dan lainnya. Kali ini bertepatan pula dalam rangka HUT ke 25 Arwana Band, grup musik nasional asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Yayasan Sultan Hamid II berinisiatif untuk mengkolaborasikan ini semua dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Yudi Chaniago, salah satu personil dan penggubah lagu-lagu populer Arwana juga telah menciptakan lagu masterpiece-nya berjudul: “Elang Khatulistiwa (The Eagle of Equator)”. Lagu ini menceritakan tentang Sultan Hamid II, Lambang Negara Garuda Pancasila yang telah dirancangnya, beserta peran perjuangannya. Kemudian, testimoni para tokoh di Pontianak-Kalimantan Barat maupun musisi-musisi nasional juga akan turut serta.
Tentu, kegiatan yang telah dan akan dirancang selama satu bulan ke depan, menggunakan sistem online dan offline. Online menggunakan virtual meeting (webinar), sedangkan offline terbatas pada protokol Covid-19 dengan Physical Distancing, dan lainnya. Alhamdulillah kami bersyukur respon Bapak Walikota begitu baik, terhadap kolaborasi yang direncanakan akan berlangsung ke depan ini.
Di sisi lain, kami juga menguraikan beberapa hal terkait perkembangan perjuangan mengembalikan nama baik Sultan Hamid II. Menempatkan namanya dengan sepatutnya, sebagai Pahlawan Bangsa. Dan tetap mengajukan Sultan Hamid II sebagai Pahlawan Nasional. Kemudian tak kalah penting, beberapa gagasan-gagasan terkait wisata sejarah di Kota Pontianak menjadi pembicaraan kami. Seperti urgensi diadakannya Museum Lambang Negara Garuda Pancasila rancangan Sultan Hamid II, Tugu Garuda Pancasila, dan membangun kembali replika Tugu Pembantaian Jepang di Pontianak yang dahulu sempat diresmikan oleh Sultan Hamid II.
Kami, Yayasan Sultan Hamid II tentu siap, mendukung langkah pengembangan pariwisata di Kota Pontianak, khususnya di bidang kesejarahan, Sultan Hamid II dan Lambang Negara. Tentu dengan data yang valid, terstruktur, dan komprehensif. Apalagi, Bapak Walikota cukup konsen terhadap pengembangan wisata sejarah di Kota Pontianak ini.
Akhirnya, semoga rencana dan niat baik untuk lebih mengembangkan Kota Pontianak dari aspek pariwisata dan situs sejarah dapat berjalan dengan baik. Kemudian menjadi kekuatan dan spirit agar Pontianak – Kalimantan Barat lebih maju lagi, dan lagi.
Salam hormat kami,
Anshari Dimyati
Ketua Yayasan Sultan Hamid II.