teraju.id, Pontianak – Jumat, 18/10/2019, Rumah Literasi melakukan pelesiran Literasi di Museum Kalbar dan Mega Mall Pontianak. Museum adalah tempat tujuan pertama saat pelesiran. Di sini peserta melihat-lihat objek sebagai bahan tulisan yang ditugaskan kepada peserta program Rumah Literasi.
Tempat tujuan selanjutnya adalah Mega Mall yang terletak di Jl. A. Yani. Saat hadir di sana peserta Rumah Literasi dapat menyaksikan bedah buku Sultan Hamid II yang dihadiri oleh penulis hebat Kalbar yaitu Bapak H.Nur Iskandar.
Di sana juga terdapat banyak stand, dari stand kuliner, stand pakaian, stand bazar buku, pameran buku, dan juga terdapat stand RRI (Radio Republik Indonesia).
Muhammad Aris dan Nora Noritasari dari prodi Manajemen Dakwah yang merupakan peserta Rumah Literasi kelas R.L. Kuntowijiyo ditunjuk secara langsung oleh Pak Elmansyah pembimbing kelasnya untuk melakukan wawancara bersama RRI tanpa persiapan sedikit pun.
Pada wawancara tersebut mereka ditanya tujuan mengambil prodi Manajemen Dakwah di IAIN Pontianak.
“Karena saya memang berawal dari pondok pesantren, dan telah memiliki dasar ilmu agama, maka saya ingin melanjutkannya agar saya bisa menjadi seorang pendakwah.” jawab Aris.
Namun lain halnya dengan Nora yang mengatakan bahwa ia memilih prodi ini karena literasi dan dakwah. “Selain menjadi seorang penulis saya memiliki cita-cita menjadi da’i.
“Cita-cita ini termotivasi dari guru saya yang mengatakan bahwa tujuan hidup kita di dunia ini adalah mencari ilmu dan mendakwahkannya, maka saya ingin memenuhi tujuan hidup itu dengan mencari ilmu dan mendakwahkannya.”
Terdapat apresiasi dari pewawancara saat mendengar tujuan mereka dalam mengambil prodi Manajemen Dakwah di IAIN Pontianak.
Ketika ditanya tentang perasaan bisa bersua dengan RRI Muhammad Aris mengatakan, “Saya sangat gembira ketika dipinta untuk diwawancarai, apalagi ketika melihat dan mendapatkan semangat jempol dari Pak Elmansyah dan Pak Yusriadi. Saya merasa sangat bahagia ketika menjadi pusat perhatian.”
Agak berbeda dengan apa yang dirasakan Nora. “Kaget itu pasti, grogi yang saya rasakan ketika duduk untuk diwawancara. Bagaimana tidak baru datang tiba-tiba diperintahkan untuk wawancara, tapi saya bersyukur karena ini merupakan latihan untuk saya agar bisa berbicara di hadapan banyak orang. Semoga RRI semakin sukses.” ujar Nora.
Di akhir wawancara, pihak RRI memberikan kenangan kepada Nora dan Aris. Ini merupakan kerja sama antara RRI dengan BKKBN. (Nora/r)