Oleh Masri Sarep Putra
Dalam publikasi internasional, tentang Djangkang, Dayak, dan berbagai isu Ipoleksosbudhankam, saya senantiasa dengan bangga menarasikan hal yang berikut ini:
Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia. Luasnya 743.330 kilometer persegi (287.000 mil persegi), atau sedikit lebih dari dua kali luas Jerman. Pulau terluas dunia adalah Greenland (2.175.600 km²) dan pulau terluas kedua adalah Nugini (Papua)dengan luas 785.753 km².
Saya belajar dari Tjilik Riwut. Yang, ketika ditanya Bung Karno, “Kerapa luas Kalteng?” Topan kecil spontan mengatakan, “Satu setengah kali pulau Jawa!”
(Luas Pulau Jawa 128.297 km², sedangkan Kalteng 153.564 km². Gak keliru-keliru amat, sih! Tapi komunikasi semacam itu, mengena. Skat mat pula.)
Si Bung, mendengar penjelasan itu, manggut manggut. Kadang, metafora dan perbandingan sangat mengena. Dan mudah dimengerti. Mengapa? Sebab, data/ informasi telah terekam dalam benak kawan (bukan lawan) bicara. Itulah, dalam iklan, disebut: the mind of consumer –sebuah buku yang pernah saya sunting.
Apa arti judul di atas: istilah Dayaknya: tempat / lokus penelitian.
*Penulis adalah pegiat literasi Dayak menetap di Jakarta