* Mariamah Hamdan Bujang Tutup Usia
Innalillahi waina Ilaihirajiun. Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Landak berduka, kehilangan seorang sesepuh masyarakat di Kota Ngabang.
Dalam usia 93 tahun, seorang pelaku sejarah di masa revolusi fisik 1945-1950 di daerah Ngabang dan Menyuke, Mariamah Hamdan Budjang binti Merseb A Rahman, meninggal dunia.
Almarhumah wafat setelah sempat dirawat selama dua hari di HCU RS dr Sudarso Pontianak akibat strok. Menghembuskan napas terakhirnya Jumat, 29 Maret 2019 pukul 15.45 WIB.
Di masa perjuangan kemerdekaan Almarhumah ikut dalam kancah perjuangan fisik, khususnya di daerah Jatak dan Darit di Menyuke.
Sebagai seorang wanita pejuang oleh kesatuan perjuangan rakyat Landak di daerah tersebut, Mariamah mendapatkan tugas sebagai kurir untuk memata-matai NICA Belanda dan KNIL di sana.
Dilahirkan di Desa Jatak Kabupaten Landak sekarang sekitar 93 tahun silam, adalah anak dari pasangan Veteran pejuang dan Eksponen 45, Merseb A Rahman dan Rukaiah.
Mariamah menikah dengan Hamdan Budjang yang juga pejuang 45 dan eksponen Legiun Veteran Pejuang Kemerdekaan RI di Landak.
Di masa pendudukan Jepang, Mariamah mengikuti suami yang diangkat sebagai Fuku Guntyo atau pembantu camat di Menyuke Darit.
Hamdan adalah pejuang yang berani mengibarkan bendera merah putih di Menyuke di saat Jepang tengah berkuasa dengan kejamnya.
Setelah kondisi normal, Mariamah mendampingi suaminya yang selanjutnya sempat ditugaskan sebagai staf pada kantor Departemen Agama di Pontianak, kemudian kembali ditugaskan di Pemda Kabupaten Pontianak (sekarang Kabupaten Mempawah), antara lain sebagai Camat Darit, kemudian Camat Ngabang.
Mariamah sendiri aktif di kegiatan PKK dan sosial kemasyarakatan lainnya.
Oleh masyarakat Ngabang, Mariamah Hamdan Budjang dikenal sebagai sosok wanita pejuang yang dermawan, rendah hati dan sebagai sesepuh masyarakat yang dihormati.
Jenazah almarhumah Mariamah Hamdan Budjang selanjutnya dimakamkan di pemakaman keluarga di Ilir Tengah Ngabang, Sabtu 30 Maret 2019 pukul 10 pagi.
Saat jenazah masih di RS Sudarso, tak sedikit kerabat dan handai taulan bertakziah untuk mengantarkan tokoh perempuan pejuang yang santun ini untuk diantarkan ke peristirahatan terakhirnya.
Selamat jalan Sesepuh dan Panutan, Insha Allah husnul khatimah …
Reportase: Syafaruddin Usman