Oleh: Ambaryani
Jebar, jebur…
Suara anak-anak melompat ke parit (barau) dari atas bahu jalan depan SMPN 1 Kubu. Posisinya berseberangan dengan kantor Camat.
Mereka baru saja pulang sekolah. Di SDN 01 Kubu.Hari ini mereka pulang lebih awal, karena ulangan umum. Feri, Zaki, Junaidi dan Fahris asik berenang.
Matahari terik, debit air terus naik.
Mereka bersenda gurau. Nampak bahagia bisa berenang. Baju seragam mereka sampirkan di atas gorong-gorong tempat mereka menyandarkan sepeda.
Hanyabercelana dalam.
Tak hirau mereka dengan motor lalu lalang. Sudah lebih 15 menit mereka berenang. Beberapa temannya yang lewat, nampak tertarik untuk bergabung dan nyebur. Langkah mereka sempat terhenti di tepi jembatan.
Mengamati sambil senyum-senyum. Tangannya masih memegang sepeda yang hanya didorong dan sepatu yang tergantung di kanan kiri stangnya.
Saya bisa menebak isi hati anak itu. Ingin sekali berenang. Tapi banyak pertimbangan.
Air sedang pasang tinggi. Kalau tidak hati-hati, bisa membahayakan diri. Emak di rumah bisa senewen melihat anak pulang sekolah dalam keadaan basah kuyup habis bekubang.
Mungkin sudah biasa mereka berenang. Tapi yang membuat tak biasa, air tinggi, arusnya cukup deras.
Minggu lalu saya dengar kabar, ada anak-anak yang tengelam di daerah sekitar Jangkang.
“Saya kuater Mba kalau anak saya main jauh-jauh musim begini. Suka main air”, kata tetangga sebelah rumah. (*)