teraju.id, Nusantar – Kabar buruk datang menerpa sejak diumumkannya pasien Covid-19 perdana awal Maret 2020. Kini Indonesia telah menyalip China dengan 86 ribu kasus Covid-19, sementara China “relatively” 84-85 ribu kasus yang terkonfirmasi. Padahal China adalah sasaran serang pertama Covid-19 yang telah pula ditetapkan badan kesehatan dunia sebagai pandemi.
Hampir 500 kabupaten/kota seluruh Indonesia dari 34 provinsi telah terpapar. Janganlah Indonesia meninggalkan China di urutan ke-24 semakin jauh. Sementara Indonesia kini berada di urutan ke-25 dunia. Di atas Indonesia ada Mesir, Irak dan Qatar. Lihat data worldometer secara seksama. Indonesia telah menyalip China yang jumlah penduduknya terbesar seantero dunia.
Para ahli mengingatkan infeksi eksponensial terus terjadi. Untuk itu tetap bergiat gunakan masker secara sehat, rajin cuci tangan dengan sabun, serta hindari keramaian. Sebaiknya bekerja dari rumah sebisa mungkin. Work from home. Jangan membiasakan diri berjamuan makan termasuk rapat-rapat atau meeting-meeting di kantor.
Keseriusan harus dimulai dari diri sendiri, keluarga terdekat, lingkungan dan entitas suatu wilayah. Pemerintah diharapkan menegakkan disiplin terhadap protokol Covid-19 jika Indonesia tidak mau bengkak dengan penambahan kasus inveksi virus maut yang belum ada obat mujarabnya tersebut.
Kondisi secara pandang mata memang menguatirkan kita semua. Pasar-pasar rakyat sudah penuh seperti tidak ada Covid-19 lagi. Pun begitu di banyak rumah-rumah ibadah, kampus dan sekolah. Semakin warga merasa kendor untuk mengurangi keramaian. Padahal virus secara eksponensial terus merambah. Data penambahan di mana Indonesia telah menyalip China ini pertanda, kewaspadaan tingkat tinggi harus kembali dilakukan. Jangan menantang maut, dan mati konyol serta sia-sia. (kan)