Teraju, FB— Aktivis lingkungan hidup Demanhuri Gustira berbagi pikiran di laman FaceBook. Ia menyatakan di akhir Agustus ini sedang mengidentifikasi pohon endemik Kalbar di tengah kota. Ya Kota Pontianak.
“Ngukor pohon di A. Yani Kote Pontianak ade nemu dua pohon endemik Kote Pontianak yaitu pohon Mahang satu batang, pulai satu batang, kemungkinan pohon-pohon ini tumbuh secara alami. Menarik kalau ruang terbuka hijau di Kote Pontianak ditanam pohon endemik Kalbar.” Demikian curhat alumni Universitas Tanungpura yang pernah memimpin LPS-AIR.
Pemikiran Kang Deman, demikian dia biasa disapa disambut warga. “Kayu belian ade di depan Dishut pertigaan Sutan Syahrir. Lumayan besak dah. (Setuju hijaukan Kote Ptk dsk dengan tanaman khas/endemik Kalbar). Oya, kang, tanaman Kalbar yang di pertigaan MT Haryono juga berkhasiat obat. Buahnya macam kopi tuh dipetik, darahnya bisa mengobati kutil yang melekat di kulit.” Gayung bersambut itu datang dari alumni Fakultas Pertanian Untan yang akrab disapa abang.
Deman Huri menimpali, “Iya bang, hampir semua tanaman2 bisa di gunakan untuk obat2an, termasuk Pelae atau Pulai dekat depan Banknya pak OSO di Jalan Ahmad Yani atau mau belokan Indosat. Pohon pulai terbesar di Kota Pontianak ade di depan Masjid Muhtadin Untan. Tanaman pulai digunakan untuk mengobati sakit malaria, obat anti anti setres (adoptogenik), untuk menyembuhkan dari kerusakan hati, pulai bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat (nootropic). Pulai berkhasiat sebagai antioksidan, antiaging (anti penuaan), mengurangi iritasi kulit dan obat sakit tenggorokan.”
Identifikasi masih berlangsung. Mungkin akan ditemukan pohon atau herbal yang lainnya, namun berkhasiat tiada tara. (nuris/demanhuri)