teraju.id, Ketapang – Pemikiran jitu dilontarkan Kapolda Kalbar di hari santri yang jatuh pada 22 Oktober.
Menurutnya, santri harus bisa mensinkronkan kewajiban agama dan tuntutan modernitas, yang artinya agama diharapkan mampu mengendalikan dan mengarahkan tuntutan-tuntutan global, sehingga membawa manfaat bagi perubahan peradaban.
“Santri juga merupakan duta toleransi yang harus memiliki daya cegah, daya tangkal radikalisme, isu hoaks dan ujaran kebencian, tegas Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Didi Haryono, SH, MH dalam peringatan hari santri di Ketapang.
Polda Kalbar, lanjutnya, dalam menjawab tantangan global dan dalam mengatasi berbagai jenis gangguan kamtibmas serta membangun wawasan masyarakat yang memiliki daya tangkal, daya cegah, melakukan penanggulangan terhadap perkembangan dinamika kamtibmas, maka polisi menerapkan pro-aktif policing sebagai motode dalam mewujudkan masyarakat yang perduli terhadap pentingnya kemanan sebagai salah satu kebutuhan yang utama. Hal ini juga untuk mendorong percepatan pembangunan di Kalimantan Barat.
Apel akbar yang kita selenggarakan ini selain dalam memperingati hari santri nasional ke-IV juga sebagai wadah kebersamaan, untuk menyatukan persepsi dan mentransformasi kepada kaum generasi muda khususnya para santri.
Peran santri, urai Kapolda, sangat dominan dalam menciptakan suasana religi yang hadir di tengah-tengah masyarakat, serta dalam menjaga idiologi Pancasila sebagai pegangan hidup bersama, dan sebagai kekuatan intelegensia muslim maupun urban muslim yang memperkuat karakter bangsa juga menopang kukuhnya NKRI.
Sebagaimana tema apel akbar ini marilah kita wujudkan bersama santri damailah bangsa Indonesia.
Hadir dalam kegiatan hari santri Bupati Ketapang Martin Rantan SH, Kapolres Ketapang AKBP Yuri Nurhidayat, yang mewakili Gubernur Kalimantan Barat, yang mewakili Pangdam XII/Tanjungpura, para Alim Ulama, para Habaib, para Kiai, para Ustadz, Forkopimda Kabupaten Ketapang, serta para santri.
Di forum penting hari santri, Kapolda menguraikan bahwa situasi Kamtibmas Kalbar khususnya Kabupaten Ketapang sangat kondusif. Sejumlah agenda nasional yang terselenggara di Kalimantan Barat dapat dilaksanakan dengan sukses dan lancar.
Ini adalah hasil kerja keras kita bersama dan peran aktif dari masyarakat yang secara bersamasama menginginkan Kalimantan Barat selalu damai, aman dan elegan, kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Didi Haryono SH MH, dalam acara memperingati Hari Santri di Kabupaten Ketapang.
Kata Didi, tantangan dimensi global saat ini sangat deras dalam mempengaruhi tatanan kehidupan sosial bermasyarakat di Indonesia. Dinamika globalisasi, modernisasi dan ilmu pengetahuan mendorong dunia menuju peradaban baru. Tentunya pengaruh globalisasi tersebut juga terasa di mana-mana.
Trend media sosial, political influence, economic border serta pengaruh iklim investasi menjadikan Kalimantan Barat sebagai provinsi yang cepat berkembang.
Karakteristik kerawanan daerah membuat dinamika kamtibmas sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Kalimantan Barat, ujarnya.
Sebagai daerah yang terdiri dari multi etnis dan terletak di wilayah Khatulistiwa, Kalimantan Barat juga berbatasan langsung dengan Malaysia. Memilki nuansa kebhinekaan yang menyatukan keberagaman tersebut sebagai sumber kekayaan daerah.
Pengaruh kondusifitas kamtibmas adalah kunci dari pelakasanaan pembangunan nasional. Ketika kamtibmas berjalan paralel dengan pembangunan, maka pelaksanaanya akan sesuai dengan rencana dan harapan.
Untuk membangun kondusifitas kemtibmas tersebut, polri tidak dapat bekerja sendiri namun harus didukung oleh seluruh stakeholder, baik pemerintahan dan instansi lainnya. Yang terpenting adalah dukungan dari masyarakat, dimana masyarakat tersebut harus mempunyai pemahaman, dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan keamanan, kenyamanan dan kedamaian.
Hari ini para santri yang berkumpul bersama di sini sebagai generasi penerus bangsa, yang menjadikan instrumen religi sebagai dasar dan pola pikir yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki peranan penting dalam membangun jiwa generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia, ujar Kapolda.
Sebagaimana Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin. Yang artinya membawa rahmat bagi seluruh umat manusia. Maka santri adalah sebagai contoh di masyarakat.
Nantinya diharapkan bisa membangun karakter masyarakat yang madani, peran santri juga perlu diwadahi. Dan ditingkatkan untuk mengembangkan kemampuannya dalam menopang karakter bangsa dan kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri menghadapi tantangan globalisasi, lanjutnya. (r/cucu)