teraju.id, Sintang- (6/9) WWF Indonesia program Kalimantan Barat kembali menggelar Jambore Lingkungan Hidup. Sebelumnya WWF Indonesia telah melaksanakan tiga kali kegiatan Jambore Lingkungan Hidup dan pada dua tahun terakhir, yaitu 2018 dan 2019 menggandeng NPO Aku Belajar. Kegiatan berlangsung selama tiga hari di Batalyon Infanteri 642 Kapuas Kompi Markas Kabupaten Sintang. Dengan menyasar lima sekolah di Sintang, JLH 2019 ini meraup sebanyak 54 peserta yang seluruhnya merupakan pelajar sekolah menengah.
Berperan sebagai panitia, para pengurus NPO Aku Belajar juga didukung oleh pemuda-pemudi Sintang yang menjadi relawan untuk membantu gelaran acara tersebut. Terdapat pula alumni atau peserta Jambore Lingkungan Hidup 2018 yang turut berkontribusi menyukseskan Jambore Lingkungan Hidup yang telah memasuki tahun ke-empat. Dukungan datang pula dari pihak pemerintah daerah kabupaten Sintang dan Batalyon Infanteri 642 Kapuas yang telah memberikan perizinan tempat dan pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pemuda akan lingkungan ini.
Adapun kegiatan yang berlangsung sejak Jumat pagi ini dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Akhmad Darmanata bersama wakil Komandan Batalyon Infanteri 642 Kapuas, Ad saholi, S. Sos. Pembukaan dihadiri pula oleh Dedi Wahyudi selaku Ketua Horizon Landscape Kapuas Manajer WWF Indonesia dan Rahmat Ilahi Ketua NPO Aku Belajar sekaligus ketua panitia Jambore Lingkungan Hidup 2019. Secara simbolis, pembukaan JLH 2019 ditandai dengan pengalungan name tag kepada perwakilan peserta.
Pemberian delapan macam materi oleh pembicara yang berkompeten di bidangnya masing-masing diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh peserta. Tidak hanya dijejeli dengan materi, peserta juga diberikan waktu untuk praktek langsung mengenai materi-materi terkait. Materi tersebut diantaranya hydroponic, team management, SDGs, creative social media, kerelawanan, bela negara dan DIY.
Tidak berhenti sampai disitu, Jambore Lingkungan Hidup 2019 memfasilitasi pesertanya dengan memberikan komposer untuk pembuatan pupuk yang diharapkan akan mendukung action plan berupa taman sekolah. Monitoring juga akan dilakukan panitia beberapa waktu kedepan guna menilai perkembangan action plan tersebut. Terdapat pula lomba pengembangan zona hijau yang merupakan terusan dari action plan dengan tujuan agar peserta lebih kompetitif dalam memperhatikan lingkungan khususnya di sekolah.(Mia)