teraju.id, Kramat Raya – Menjalankan roda keorganisasiannya, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) terus berpacu untuk peningkatan kualitas bangsa, khususnya di bidang perbukuan. Untuk itu digelar evaluasi tahunan dengan nama Konferensi Kerja Nasional Ikapi sejak Jumat, 11-12/1/19, bertempat di Hotel Acacia, Keramat Raya, Jakarta.
Ketua Ikapi, Rosidayati di hadapan pengurus pusat maupun daerah, menegaskan, bahwa dalam tiga tahun terakhir ini telah rampung perubahan AD/ART, diundangkannya UU Perbukuan Nasional, dan semakin kental kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif.
Ikapi daerah eksis di 27 provinsi dengan jumlah anggota penerbit lebih dari 1000 perusahaan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif menyambut baik Konkernas Ikapi dengan sekuat tenaga menghadapi segala tantangan.
“Momentum kita semua untuk kreatif,” kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf. Sebagaimana diwakili oleh mmWakil Kepala Bekraf, Ricky.
Ekonomi Kreatif menurutnya menyumbang 7.4 persen Produk Domestik Bruto sekaligus menyerap 27 persen total tenaga kerja Indonesia. Penerbitan adalah satu dari 16 sektor ekonomi kreatif.
Fakta menarik menurutnya, saat perbukuan dunia “sunset” Indonesia justru meningkat. Hal itu bisa disebabkan ekonomi membaik, akses membeli buku mudah, setidaknya lewat Gojek. Triawan mengajak pelaku industri perbukuan untuk kreatif. “Buku menjadi fundamen bagi ekonomi kreatif lainnya. Contoh film dari novel.” (kan)