Kementerian Pariwisata menanda tangani kontrak dengan Media Representative Al Jazeera senilai 1,2 juta dollar AS atau Rp 15,9 triliun (Rp 13.285 per dollar AS) untuk 7.884 slot iklan pariwisata pada TV Aljazeera.
Iklan bertema “Wonderful Indonesia” akan ditayangkan mulai 20 Mei hingga akhir Desember mendatang.
Kerja sama selain pemasangan iklan pariwisata Indonesia, juga mencakup pelatihan dan capacity building strategi promosi melalui media elektronik, demikian ungkap Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Senin.
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, melakukan pertemuan dengan Kepala Bidang Media Elektronik Asdep Pengembangan Iklan Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Agustini Rahayu setelah bertemu dengan Ads Sales Director, TV Aljazeera Media Network, Moussa Nuseibeh didampingi Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim.
Kerja sama dengan TV Aljazera merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dubes Sidehabi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya awal Mei lalu guna mempromosikan pariwisata di Qatar termasuk kerjasama Kemenpar dengan TV Aljazeera dan Qatar Airways (QA) serta promosi kuliner Nusantara dengan memperbanyak restoran dan toko Indonesia di Qatar.
Dipilihnya Aljazeera, karena memiliki pangsa penonton terbesar di Timur Tengah. TV yang berdiri tahun 1996 dianggap fenomenal di Timur Tengah, dan negara lain, termasuk Indonesia. Al Jazeera menyajikan alternatif informasi yang diminati di Timur Tengah dibanding media utama dunia seperti CNN, Fox, NBC khususnya jika meliput berita di Timur Tengah.
Menurut Nuseibeh pemirsa Aljazeera diperkirakan sekitar 50 juta di Timur Tengah dan sekitar 100 juta di seluruh dunia. Sebuah penelitian menyebutkan 80 persen warga Timur Tengah menyukai Al Jazeera dibanding TV pemerintahnya (20 persen). Sejak Maret 2006 Aljazeera Network menjelma menjadi media dunia yang meliputi berbagai saluran berbahasa Arab, Inggris, dokumenter, olah raga, dan Al Jazeera Mobile.
Disampaikan Aljazeera English memiliki agenda yang menjembatani keragaman antar budaya yang disiarkan dari Doha, Kuala Lumpur, London, dan Washington DC. Al Jazeera melebarkan sayap ke Bosnia, Pakistan, Turki, India, China, dan Rusia.
Menurut Sidehabi, kerjasama tersebut merupakan bagian dari promosi pariwisata di Qatar dan Timur Tengah serta dalam rangka perayaan peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar.
Kerja sama yang merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Qatar September tahun lalu. Mantan Irjen TNI tersebut berupaya memanfaatkan peluang dari kebijakan look east policy dimana Qatar memfokuskan pada potensi ekonomi dan pariwisata negara-negara Asia, termasuk Indonesia.