teraju.id, Pontianak – Menjelang hadirnya bulan suci Ramadhan yang oleh sebagian penulis dimaknai sebagai sejarah literasi Islam lantaran turun perintah baca-tulis, maka dalam sepekan, tepatnya 8-12/5/17 digeber pekan bazar buku. Bertempat di halaman Warkop Komisi Yudicial Kalbar, Jalan Irian, Pontianak.
Pekan Bazar Buku (PBB) digeber dalam rangka menghimpun dan mewadahi pegiat literasi di Pontianak dan Kalbar. Hal ini dikarenakan gerakan literasi di Bumi khaTULIStiwa semakin menggeliat. Indikatornya bisa dilihat, belakangan ini masif karya-karya penulis Kalbar yang terbit.
Genre literasi bumi khaTULIStiwa bervariasi, mulai dari sastra yang meliputi cerpen, novel, puisi, kumpulan cerita rakyat, sejarah, dan lain sebagainya. “Berangkat dari hal tersebut, beberapa komunitas penggiat literasi, sastra, dan wisata sejarah di Pontianak berinisiatif menggelar PBB,” ungkap penggagas kegiatan, Pay Jarot Sujarwo.
Selain bazar buku, kata Pay yang juga pegiat sastra, setiap malam juga digelar diskusi dan pertunjukan. PBB ini mengusung tema “Literasi untuk Peradaban”.
Hari pertama, Senin (8/5/2017), Pay Jarot Sujarwo akan mengisi sesi diskusi sastra. Tema diskusinya adalah Ideologi Sastra dan Sastra Ideologis. Waktu: Pukul 19.30-selesai
Hari kedua, Selasa (9/5/2017), launching serta diskusi buku karya Sukarni, Redoks Cinta Kita ; Kumpulan Carpen. Buku ini akan dibedah oleh Peneliti Balai Bahasa Kalbar Dedi Ari Asfar. Waktu 19.30 WIB – selesai.
Hari ketiga, Rabu (10/5/2017), sesi I bedah cerpen karya Vivi Alhinduan yang berjudul Mbok Yam Perempuan Pasar Senggol dan carpen Lola Prianty karya siswa kelas menulis Enggang Khatulistiwa. Kedua carpen ini akan dibedah oleh Dr. Syf. Ema Rahmania (Sosiolog Universitas Tanjungpura). Waktu kegiatan 16.00-17.30. Sesi II slot waktu dan diskusi akan diisi oleh LPS AIR. Waktu 19.30 WIB.
Hari keempat, Kamis (11/5/2017) disksusi buku Dasta Hariansyah, Jalan Raya Merayakan Deritanya. Pada saat ini juga ada pertunjukan monolog Ilham Setia yang juga Ketua Forum Sastra Kalbar. Waktu 19.30 hingga selesai.
Hari kelima, diskusi buku Sejarah Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) karya Khamsah Ar Rahman. Waktu pukul 19.30-selesai.
“Kegiatan ini gratis, ndak pake bayar. Silahkan bawa kawan, rekan kerja, gebetan, yang ramai. Tak kece kok tak gabung. Sekalian beli buku, sebagai bentuk dukungan karya anak Kalbar. Yokk,” seru Pay Jarot yang tetap kocak sebagaimana buku karyanya yang populer berjudul “Sepok”.
Partisipan dalam gawean PBB antara lain Kuwas Pontianak, Yudisial Kopi, Pijar Publishing, Pustaka Rumah Aloy, LPS AIR, Forum Sastra Kalbar, Enggang Khatulistiwa, Forum Indonesia Menulis, JB Book Store, Penerbit Ombak, dan Toko Buku Ideo. (Nuris)