Kabinet Indonesia Maju jilid 2
teraju.id, Istana Negara— Dramatisasi prosesi pemilihan menteri kabinet jilid 2 kali ini berbeda dibanding 5 tahun lalu. Lebih soft tanpa pelibatan KPK.
Satu-satunya yang hard tentu masuknya duo Prabowo di kabinet Indonesia Maju ini. Sebuah kontestasi yang melelahkan bangsa selama setahun berakhir antiklimaks dengan bergabungnya Prabowo dalam pemerintahan. Tentu ini menarik untuk diangkat menjadi topik tersendiri.
Presiden Jokowi tidak pernah melupakan kejutan dalam memilih pembantunya. Bila 5 tahun lalu ada nama Susi Pujiastuti yg cukup menyedot perhatian. Kini sebaliknya, nama Susi tak keluar dari mulut Jokowi saat pengumuman, diganti Edhy Prabowo. Tak sabar menunggu kiprah Edhy yang berhasil “menenggelamkan” pesona Susi.
Yang kedua yang tak kalah mengagetkan tentu Nadiem Makarim. Bukan soal kompetensi dan figurnya. Sebagai founder unicorn Gojek, Nadiem pantas masuk dalam kabinet. Tapi untuk menggawangi “otak” anak bangsa, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan para rektor, tak pelak hal yang agak asing baginya. Saya tidak terlalu berani memprediksi apa yang dimaui Jokowi dari Nadiem selain digitalisasi di dunia pendidikan.
Ada lagi kejutan lainnya. Munculnya nama Mendagri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi— dari kepolisian dan militer, yang sebelumnya diampu PDIP dan NU. Ya, tanpa perlu dijelaskan panjang lebar, isu deradikalisasi menjadi fokus mereka. Agak riskan bila pendekatan yang diambil salah. Alih-alih kedamaian malah bibit-bibit perpecahan semakin mengemuka.
Yang saya tunggu justru menteri yang menggawangi ekonomi. Melihat komposisi yang hampir mirip periode pertama. Saya agak pesimis melihat perekonomian Indonesia 5 tahun ke depan dapat tumbuh di atas 5 %. Mereka safety player. Kita tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang beda di tangan orang yang sama. Padahal terobosan sangat diperlukan buat lompatan ekonomi bangsa. Semoga saya salah.
Yang agak menggembirakan bagi saya. The right man in the right place hadir di kursi kabinet jilid 2. Mahfud MD, Wisnutama dan Erick Tohir. Nama-nama ini cukup memberi angin segar karena track record mereka yang relevan dengan jabatannya.
Selamat bekerja. Selamat mengemban amanah. Semoga husnul khotimah. Happy ending: Indonesia Maju!