teraju.id, Pontianak – Persatuan Orang Melayu (POM) sukses menyelenggarakan halal bi halal akbar bertempat di Rumah Melayu kawasan jalan Sutan Sjahrir, Kota Baru, Senin, 25/6/18 malam. Hadir puak melayu dari berbagai wilayah Kalbar. Hadir pula tokoh Dayak muslim, Prof Ir H Alamsyah Hasan Brooks.
Di hadapan ratusan massa yang memenuhi Balairung Sari, Ketua DPP POM, Agus Setiadi mengatakan bahwa acara halal bi halal akbar ini merupakan pertama kali diselenggarakan POM.
Sebab POM sendiri baru berumur 1,4 tahun. “Kendati baru setahun, namun keanggotaan POM sudah ribuan dan sampai ke kabupaten-kabupaten. Dilihat dari wakil per kecamatan, sudah ada 51,” tutur alumni Fakultas Ekonomi Untan ini seraya mengucapkan terimakasih atas bantuan “Bapak Melayu Nusantara” Dr Hc Oesman Sapta yang juga Ketua DPD RI. “Namun sayang pada malam hari ini Pak Oesman berhalangan hadir karena masih berada di luar negeri,” timpal Agus yang mengenakan pakaian teluk belanga serta tanjak berwarna kuning.
Acara bada Isya itu dimulai dengan hiburan nasyid dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta pembacaan ayat suci Alquran. Di luar sambutan panitia dan DPP POM, halal bi halal diisi dengan mutiara hikmah.
Agus Setiadi di dalam sambutannya menegaskan bahwa POM akan mengawal pesta demokrasi pada 27/6/18. Anggota POM akan menindak-lanjuti jika ditemukan adanya kecurangan. “Kita akan kawal pesta demokrasi ini secara jujur dan adil. Tidak boleh ada pemaksaan. Dan kami menegaskan bahwa Melayu dan Islam bukanlah penjajah, melainkan pembangun peradaban sekaligus perekat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”
Penegasan Agus Setiadi itu disambut pekik takbir. Allahu Akbar! Ruangan Balairung Sari pun menggelora. Lebih sempurna dirangkai dengan seni budaya Melayu seperti tari dan syair yang berisi aneka nasihat, petuah, dan kearifan-kebijaksanaan. Sesekali ada pula pelipur lara, berupa syair yang humoris, sehingga massa turut larut dalam tawa nan bahagia. Di akhir acara, di tengah hujan yang lebat mengguyur persada khatulistiwa, massa bersalam-salaman, saling ingat-mengingatkan dan maaf-memaafkan. (kan)