Oleh: Nur Iskandar
Seusai ibadah shalat Jumat, 345 pengurus Lembaga Zakat Infak dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) mengikuti acara pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) akhir tahun 2020. Acara dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si.
Melalui kegiatan virtual kolumnis Bingkai di Majalah Suara Muhammadiyah Haedar Nashir memuji Lazismu yang telah diterima di tengah masyarakat. Bahkan Lazismu berkembang di dalam dan di luar negeri dengan pendekatan-pendekatan kemanusiaan.
Prestasi yang diganjar penghargaan di dalam dan di luar negeri, Lazismu memikul visi Nabiullah Muhammad SAW dengan QS Al Ma’uun. Di dalam ayat-ayat Al Ma’un dipaparkan: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan.”
Penerapan QS Al Ma’uun lanjut mantan Sekretaris PP Muhammadiyah era Prof Dr H Syafi’i Maarif ini menyebabkan Lazismu profesional mengelola zakat, infak dan shodaqoh dengan penyaluran kepada asnab sekaligus mendidik dan menumbuhkembangkannya dari posisi tangan di bawah menjadi terbalik. Berubah menjadi tangan ke atas. “Lebih dari itu gelorakan semangat ber-ZIS. Gelorakan semangat mencari titik temu saudara-saudara kita yang dhuafa dan kuat. Semua atas keikhlasan dan guyub. Lebih dari itu untuk mencari ridho Allah SWT. Nashrun minallah warobbun qoriib,” tandasnya memberikan pencerahan kepada seluruh peserta Lazismu seluruh Indonesia. Sejak Aceh hingga Papua.
Rakernas Lazismu tahun 2020 ini dibuka secara resmi oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si dan sebelumnya telah berjalan dua hari Pra Rakernas di mana masing-masing Lazismu per provinsi menyampaikan laporannya. (Penulis adalah Wakil Ketua Lazismu Provinsi Kalbar Bidang Fundrising. CP-WA 08125710225)