Oleh: Dr Aria Jalil
Ya, di beberapa kalangan, ketika melampiaskan rasa marah, jengkel, atau ingin merendahkan martabat lawannya, maka kata “anjing” sering diucapkan. Baru baru ini kata anjing juga ditujukan pada Gatot Nurmantio. Pada Refli Harun juga kalau tidak salah. Pada banyak yang lainnya juga.
Di lain kejadian, anjing banyak jasanya untuk keselamatan kita. Mungkin lebih berjasa daripada mereka yang suka mengumbar kata anjing ketika sumpah serapah.
Anjing memandu orang buta. Mendeteksi narkoba. Mencari manusia yang tertimbun reruntuhan. menjaga rumah. Menyelamatkan tuannya dan keluarganya,, dll.
Oh, anjing nasibmu…. Namun jangan berhenti berbuat kebaikan. Ketika ada yang menyebutmu anjing…terima itu dengan sabar. Tunjukkan bahwa Anda dan kita termasuk anjing yang berkelas. (Penulis adalah mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedubes RI Canberra-Australia, kini membina Kampung Inggris Singkawang)