Oleh: Nur Iskandar
Wajar kalau pendahulu Kalbar menetapkan Kalbar Daerah Istimewa. Baca saja Wikipidia sebagai berikut tentang Kalbar [Kalimantan Barat (disingkat Kalbar) adalah provinsi di Pulau Kalimantan, Indonesia, dengan ibu kota Pontianak.[6] Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia).[7] Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.[8]
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.[9] Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah penduduk Kalimantan Barat menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat adalah 5.001.664 jiwa tahun 2014[10] (1,88% penduduk Indonesia).] Keistimewaan Kalbar yang bisa kitabaca sampai saat ini:
- Terluas keempat Nusantara dengan ribuan sungai–Bahkan Sungai Kapuas terpanjang di seluruh Indonesia.
- Titik nol Khatulistiwa (membelah Utara dan Selatan dunia) dengan dampak flora dan faunanya–sosio kulturalnya istimewa.
- Berbatasan langsung dengan Jiran/Malaysia yang panjang batas itu hampir 1k KM. Perlu penjagaan ekstra.
Pantas saat reformasi, ada seminar di Untan, saya meliputnya, dan jadi headline saat itu–narasumbernya Prof Dr Wan Usman, mantan Rektor Untan yang juga Ketua Program Ketahanan Nasional Universitas Indonesia–Beliau bilang,”Kalbar Harusnya Punya Otonomi Khusus”. Otsus bagi Kalbar adalah untuk mencapai kemakmuran penduduk Kalbar yang juga adalah penduduk Indonesia Raya. Mungkin ada baiknya warga Kalbar menyusun kembali usulan Otsus bagi Kalbar. Silahkan penuhi syaratnya dan desak Pemerintah Pusat mengaminkan kehendak sejarah dan lingkungan kekayaan Kalbar yang masih ada, sebelum hancur tanpa kita bisa memperbaikinya.
Proses destruksi itu terus terjadi tanpa kita sadari karena terlalu jauh instansi pengambilan keputusannya. Adalah baik jika Kalbar dengan potensi di atas juga istimewa seperti sahabatnya Yogyakarta, Aceh, Papua dan bahkan DKI Jakarta. Banyak previlladge yang diperoleh dengan status otonomi khusus. *