Oleh: Saripaini
Jum’at 18 Agustus 2017, Club Menulis IAIN Pontinak kedatangan tamu dari Universitat Hamburg, Jerman. Senang rasanya dapat bertemu dengan orang-orang dari Jerman ini. Luna dan Amelia, namanya. Dua gadis ini merupakan mahasiswa dari Universitat Hamburg di jurusan yang mempelajari tentang bahasa dan budaya Asia dengan fokus Indonesia.
Awalnya aku tak menyangka bahwa merekalah yang kami tunggu karena saat pertama kali bersalaman mereka memperkenalkan namanya selayaknya orang Indonesia sehingga sepasang telingaku tak berhasil mengidentifikasi logat khas Jermannya.
Luna Tahiya Pujianto dari namanya ini identitasnya mulai teridentifikasi dan ternyata si gadis yang berkerudung biru ini juga keturunan orang Indonesia. Begitu pula dengan Amelia Riska Arnold warga Jerman, berdarah Indonesia.
Aku kembali salut dengan penguasaan bahasa Indonesia mereka. “Karena penguasaan bahasa itu mereka dapat mandiri di kota Pontianak,” kata bu Dwi yang mendampingi mereka selama berada di Kalimantan Barat. Mendengar pernyataan bu Dwi seketika aku teringat dengan sebuah kalimat bijak yang memotivasiku untuk mempelajari banyak bahasa “Bahasamu adalah batasan duniamu”.
Tidak hanya kami, Luna yang senang dapat bertemu dengan kami dan termotivasi untuk mencintai tulisan serta membuatnya giat untuk menulis yang kuketahui dari testimoni yang ditulisnya.
Tapi aku juga termotivasi darinya untuk bisa mempelajari bahasa-bahasa yang asing bagiku dan yang akan membuat langkah kakiku tak hanya bertapak di kota Pontianak. (Anggota Club Menulis IAIN Pontianak)