Oleh Dr Ferry Hadari
Pekan lalu saya bercerita. Diminta sbg salah satu narasumber webinar. Webinar tak biasa bagi saya yg terbiasa peserta seminarnya adalah para mahasiswa. Tema pun tak biasa karena saya biasanya diminta jadi narasumber tentang kepenulisan ilmiah, inovasi teknologi, atau sekadar motivasi, bercerita tentang kisah hidup sederhana saya-nya.
Namun, kali ini diminta oleh Balai Pengembangan PAUD KEMENDIKBUD. Masih gpp, karena beberapa hibah kompetisi yg saya dapatkan pun tentang PAUD. Bahkan karenanya mendapatkan belasan hak cipta. Tapi pesertanya kali ini adalah para orangtua yg juga sedang dan pernah memiliki anak-anak usia PAUD.
Merasa tak pantas, sebenarnya. Saya coba tolak. Tetap diminta panitia. Saya hanya diminta bercerita tentang keseharian sbg single parent yg disibukkan sebagai dosen, peneliti dan bbrp amanah lainnya di UNTAN tapi sekaligus menjadi Abi dari 3 anak perempuan.
Baiklah, bismillaah…
Saya bercerita sederhana. Sangat sederhana. Karena sebenarnya lebih banyak orangtua sangat pantas di luar sana. Saya hanya berbagi empati. Saling menguatkan bahwa kita sbg orangtua sebenarnya bukanlah orangtua yg tersiapkan oleh setiap keadaan. Termasuk keadaan wabah virus kali ini yg memaksa kita bertambah peran di rumah.
Tapi qodarullaah. Semua itu Allah yg menetapkan. Kita hanya diminta untuk ikhtiar dengan siap belajar untuk apapun keadaan yg Allah rencanakan. Bukan untuk menjadi seseorang yg dikatakan hebat oleh yg menyaksikan. Karena kita hanya perlu menjadi Ayah Bunda hebat di setiap lintasan memori anak-anak kita. Hingga kelak lelah akan menuai pahala lillahi ta’ala 🥰