Oleh : Khatijah
13 Oktober 2018, pertemuan perdana bagi anggota baru Club Menulis. Setelah bercengkrama tiba-tiba suasana menjadi hening karena senior memperkenalkan diri dan sedikit membanggakan hasil karya yang sudah membawa mereka terbang, tak lupa menceritakan sedikit kenangan manis-manis pahit dengan tulisan. Ada yang berdecak kagum, ada yang memasang muka ngeri –mungkin tak terbayang betapa sulitnya Istiqomah dalam dunia kepenulisan.
Seperti biasa untuk menjadi anggota, mereka diminta menulis agar nanti menjadi karya pertama, yang akan dilaunching nanti pada tanggal 28 Oktober 2018. Kali ini tema yang diberikan bukan tentang kenapa masuk club, atau tentang cerita lima tahun yang lalu dan imajinasi lima tahun yang akan datang, melainkan menulis dengan tema yang berbau lokal seperti makanan tradisional, permainan tradisional, tradisi dan adat-istiadat, pengobatan tradisional, hingga ke pantang larang.
Ada beberapa anggota yang sudah paham dengan apa yang mereka ingin tulis ada juga beberapa yang bingung tentang tradisi di kampungnya sendiri dikarenakan sejak SMP ia sudah keluar dari kampung untuk menuntut ilmu. Namun itu bukan menjadi alasan untuk tidak menulis.
“Tak ada yang tak bisa, selagi masih usaha”, kalimat Pak Yus yang selalu mendengung di telinga menjadi tambahan sok bijak dari senior untuk membangkitkan semangat orang-orang baru di ruang club yang berjumlah 15 orang. (*)
Pontianak, 13 Oktober 2018