Oleh: Uci Cahyati
Sebuah info beredar di media sosial dan WhatsAap melalui broadcast menyebutkan data orang dalam pengawasan (ODP) terkait wabah penyakit yaitu virus corona (Covid-19) yang melunjak drastis pada dini hari (22/03).
Menanggapi beredarnya informasi mengenai data ODP di wilayah kabupaten Sambas, Dinas Kesehatan kabupaten Sambas menegaskan melalui akun media sosialnya facebook, Berita Seputar Sambas.
“Kami tidak pernah merilis data untuk disebarkan, jika ada yang tersebar kami tidak bisa mempertanggung jawabkan dan kami mohon untuk tidak disebarluaskan, terima kasih,” akun media sosial facebook Dinas kesehatan kabupaten Sambas dalam keterangannya kepada salah satu warga yang menanyakan melalui akun pribadinya, Minggu (22/03).
Tidak hanya masyarakat setempat yang resah akan berita tersebut, para perantau baik pekerja maupun mereka yang mengenyam pendidikan di luar daerah pun khawatir.
Salah seorang warga asli Sambas yang sekarang sedang berada di luar daerah menanggapi, ”sebelum menyebarluaskan berita tersebut haruslah mencari sumber yang akurat seperti apakah pemerintah sudah menyebarkan berita itu baik melalui media massa maupun media cetak”.
Hal senada disampaikan oleh Ibnu Septiono, warga luar daerah Sambas, mengenai isu tersebut, “ hati-hati dalam menerima suatu berita karena jika berita tersebut tidak benar akan membuat segelintir oknum senang, beruntung dan memanfaatkan keadaan yang telah mereka perbuat”.
Secara terpisah, Dinas kesehatan Kabupaten Sambas dalam akun facebooknya juga menjelaskan kepada salah satu akun facebook warga yang menanyakan langsung kepada admin dalam tangkapan layar yang berisi pernyataan, “kop surat bisa dibuat oleh siapapun dan mereka juga menunggu instruksi dari pimpinan untuk melanjuti hal ini, untuk sementara kami hanya meminta pihak-pihak untuk tidak menyebarluaskan ke khalayak ramai agar menghindari kepanikan”.
Menyikapi hal tersebut, generasi muda sudah seharusnya bijak dalam menerima suatu informasi. Untuk mencegah terjadinya berita hoaks ada baiknya menyaring berita terlebih dahulu sebelum menyebarkannya, karena dampak buruk dari berita hoaks dapat meresahkan masyarakat, menimbulkan kepanikan, hingga menyebabkan perpecahan antar kelompok terlebih dalam situasi genting seperti saat ini.